SuaraSurakarta.id - Petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) yang menjabat sebagai Deputi VII, Wawan Hari Purwanto diketahui pernah mendapat ancaman pembunuhan.
Hal itu dia sampaikan dalam seminar daring bertajuk ‘Mencegah Radikalisme dan Terorisme untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial‘ dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (31/3/2021).
Ancaman itu didapatkan melalui ribuan pesan di gadget pribadinya. Pihak yang tak bertanggung jawab tak henti-hentinya menebar teror.
“Saya dilaba-labi ratusan ribu teror ke saya melalui laba-labi by WhatsApp maupun nomor telepon gelap, intinya mau membunuh saya terus menerus,” ujar Wawan.
Wawan memaparkan, kejadian itu bermula saat nomor telepon selulernya tiba-tiba disebar oleh pihak tidak bertanggung jawab melalui sebuah pertasan.
Walhasil nomer gawainya yang tersebar itu langsung mendapat ratusan serangan bom pesan yang biasa dilakukan dengan aplikasi laba-labi.
Dalam pesan yang dikirim secara misterius tersebut, intinya ada sekelompok orang yang melakukan teror dan mengatakan bakal membunuhnya.
Kendati mendapati ancaman yang membahayakan nyawanya, Wawan mengaku tidak ambil pusing ataupun merasa panik lantaran memang itulah risikonya bekerja di lembaga BIN.
Bukannya merasa takut atau khawatir, Wawan jusrtu berusaha membalas para pengirim pesan dengan pernyataan santai. Dia mempertanyakan kepada pihak yang ingin membunuh, alasan mengapa mereka mau membunuh, padahal tanpa dibunuh pun Wawan sewaktu-waktu juga bakal meninggal dunia.
Baca Juga: Seorang WNI Ancam Bunuh Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad
“Cuman saya jawab ‘Bang ngapain bang anda mau bunuh saya, enggak usah dibunuh juga mati sendiri’ saya bilang begitu,” katanya.
Selain itu, Wawan juga memilih untuk membalas pesan tersebut dengan membongkar dan mengirimkannya kembali keterangan identitas mereka secara lengkap hingga membuat si peneror kapok.
Bahkan puncaknya, Wawan pernah mendapat pesan sekitar 4.500 kali sampai membuat Smartphone miliknya panas, error dan tidak bisa beroperasi kembali.
Terlebih Wawan sendiri juga kerap membalasnya dengan kata-kata santun untuk mengubah perilaku si pengirim teror tersebut.
Menurutnya hal tersebut terbukti jadi salah satu yang efektif dan bisa mengubah pemikiran si pengirim yang awalnya ikut terseret emosi jadi cair terlarut dalam suasana.
“Tujuan kami adalah membina dan mengubah mindset, emosi, sikap tingkah laku, opini dan motivasi mereka. Beberapa diantaranya dari bulan itu sekarang tetap menghubungi saya dengan bahasa yang berubah,” ungkap Wawan.
Usut punya usut, Wawan mengetahui kalau server yang digunakan untuk bom pesan itu bukan berada di Indonesia melainkan di luar negeri. Karena itu dia menilai, diperlukan kerja sama dengan pihak luar negeri guna melacak penanggung jawab dari si pengirim bom pesan tersebut.
“Tapi selalu saya jawab dengan santun meskipun dia kasar-kasar jawabnya mau bunuh, mau apa, saya jawab dengan santun.” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
Terkini
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
Polisi Absen Lagi, Sidang Gugatan Citizen Lawsuit Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Ditunda
-
Mantan Pejabat Pemkot Terseret Kasus Korupsi, Wali Kota Solo Wanti-wanti ASN
-
Diduga Korupsi Proyek Drainase Kawasan Stadion Manahan, Eks Pejabat PUPR Tersangka
-
Nasihat Spiritual dari Abu Bakar Ba'asyir kepada Jokowi, Ini yang Dibicarakan