Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 30 Maret 2021 | 17:16 WIB
Iluatrasi peternakan ayam di Indonesia. (Panyahatan siregar/ Shutterstock.com)

SuaraSurakarta.id - Peternak ayam di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten gusar. Hal itu setelah puluhan ayam mendadak mati.

Bahkan kondisinya memperihatinkan dengan kepala memerah dan gosong.

Salah satu peternak yang ayamnya mati mendadak adalah Supriyanto. Dia merupakan peternak asal Dusun Krompakan, Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Klaten.

Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, salah satu peternak yakni Supriyanto mengatakan ayam-ayamnya sehat namun tiba-tiba saja mati. Bahkan totalnya mencapai 20 ekor.

Baca Juga: Meja Angkringan Digondol Maling, Sikap Pedagang Ini Bikin Trenyuh

"Tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Ayam semula sehat lalu tahu-tahu mati dan kepalanya memerah kaya gosong," kata dia, Selasa (30/3/2021).

Dia memaparkan, Jumat sore dua ekor ayamnya mati. Lalu hari Sabtu pagi ayam berukuran besar mati enam ekor dan ayam kecil empat ekor. Sabtu siang dua ekor, Minggu pagi dua ekor dan kemarin masih ada sehingga total 20 ekor mati.

Supriyanto mengungkapkan kejadian seperti ini belum pernah terjadi.

"Ya sudah dikuburkan semua. (Penyebabnya) Flu burung atau bukan kita tidak tahu pasti," terangnya.

Dusun Krompakan, Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Klaten, lainnya, Santi, juga mengalami hal yang sama yakni ayamnya mati secara mendadak.

Baca Juga: Bata Merah Kuno di Situs Mbah Gempur Klaten Hilang

"Di tempat saya satu ekor ayam jantan besar. Tidak ada tanda sakit sebelumnya dan tahu-tahu mati begitu saja," jelasnya.

Namun, gejala yang dialami ayam Santi berbeda dengan milik Supriyanto. Ayam milik Santi justru mengeluarkan busa dan kepalanya tidak berubah warna, sedangkan milik Supriyanto kepalanya memerah seperti gosong.

Warga lain dari Dusun Sidomulyo, Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Agung, menambahkan ayam-ayam peliharaannya juga mati mendadak dan beruntun. Dia mengungkap jumlah ayamnya yang mati mencapai sekitar 20 ekor.

"Terakhir kemarin empat ekor mati. Awalnya ayam lemas seperti sakit, sudah saya obati tapi tidak tertolong dan kerugian saya jutaan rupiah sebab ayam siap jual semua," kata Agung.

Load More