SuaraSurakarta.id - Setiap rumah pasti memiliki desain atau model sendiri, sesuai dengan keinginan sang pemilik. Tak sedikit gaya arsitektur unik mampu membuat orang lain berdecak kagum.
Termasuk bangunan unik di Dusun Mujing RT 002/RW 005, Desa Genengharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. Di lokasi yang berjarak lebih dari 70 kilometer dari Kota Solo, terdapat rumah batu yang ditinggali sang pemilik.
Adalah Sutini, sosok yang mempunyai rumah unik yang berbentuk seperti batu berukuran besar. Meski rumah itu sangat mirip dengan batu, namun bangunan itu bukan terbuat dari batu asli.
Rumah itu terbuat dari bahan bangunan layaknya rumah pada umumnya. Hanya saja desain rumah dibuat seperti batu berukuran besar seperti yang ada di perbukitan. Adapun luas rumah itu berukuran sembilan meter kali sembilan meter.
“Awalnya, dulu itu genting atau atap rumah kami tersapu oleh angian. Kemudian suami punya inisitaif membikin rumah tanpa genting. Katanya jelek tidak apa-apa, yang penting beda sama yang lain. Sehingga dibuatlah rumah batu ini,” kata dia di rumahnya, Kamis (25/3/2021) dilansir dari Solopos.com--jaringan Suara,com.
Sutini menceritakan, rumah itu dibangun pada akhir 1997 dan selesai dibangun pada 1999. Insiastif yang membuat rumah seperti batu adalah suaminya. Saat ini suami Sutini bekerja di Sumatra.
Suami Sutini yang sering mengerjakan proyek bangunan berupa taman dan sebagianya, sehingga memiliki modal dasar untuk membuat rumah batu.
“Bahan bangunan rumah ini seperti pada umumnya, ada pasir, besi, semen, batu koral dan lain-lain. Dulu mengerjakannya lama karena bertahap. Kadang disambi bertani dan pekerjaan lain. Biasanya ada enam hingga sepuluh orang yang mengerjakan rumah ini,” kata Sutini.
Anak Sutini yang dulu juga tinggal di rumah batu Wonogiri, Nurwono, mengatakan bentuk Omah Watu itu dari awal dibangun hingga kini belum berubah dan belum pernah direnovasi. Bahkan bahan bangunannya masih asli.
Baca Juga: Wah! IKM Rambut Palsu Ternyata Punya Potensi Besar di Sragen
“Masih kuat ini bangunannya. Daripada beton kuat ini,” kata dia.
Narwono sendiri mengikuti jejak ayahnya. Saat ini bekerja di bidang bangunan. Ia sering membuat taman, patung dan bangunan lainnya.
“Bapak dulu juga iseng buat ini. Katanya jika dibuat seperti ini kalau ada angin atapnya tidak tersapu angin,” ungkap dia.
Menurut dia, sebenarnya bangunan Omah Watu Wonogiri yang saat ini berdiri itu belum jadi. Dulu di bagian luar akan dibikin seperti retakan agar lebih mirip batu. Selain itu masih akan ditambahi bangunan yang menyerupai gua. Namun karena kondisi ekonomi saat itu sulit dan terjadi krisis moneter, rencana itu tertunda hingga sekarang.
“Kalau pagi hari, di dalam rumah ini terasa dingin. Namun ketika sore mulai terasa panas. Sebab pagi itu efek cuaca dingin pada malam, sedangkan sore itu efek cuaca panas pada siang hari. Ini kan bangunanya menyerap panas juga. Dulu sih penginnya ada AC di dalam rumah ini,” kata dia.
Nurwono sendiri tidak menyangka kalau rumah yang ia tempati pada saat kecil dan remaja itu vakal viral. Bahkan dulu teman-temannya tidak tahu kalau rumahnya berbentuk batu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
PSI: Penyebar Fitnah Jokowi Resmikan Bandara IMIP Adalah Musuh Negara
-
Wali Kota Solo Setuju Soal Wacana 6 Hari Sekolah, Asal Roadmap Pendidikan Harus Jelas
-
KGPH Purboyo Terus Melawan, Maha Menteri Tedjowulan Beri Peringatan Tegas
-
Babak Baru Konflik Keraton Solo: PB XIV Bentuk Pemerintahan, Dana Hibah Pemkot Masih Dibekukan
-
Tiket Libur Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dari Daop 6 Yogyakarta Masih Tersedia