Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 03 Februari 2021 | 09:49 WIB
Sejumlah warga sedang membeli sejumlah pernak-pernik kebutuhan Imlek di Toko Sinar, Komplek Pasar Gedhe, Solo.[Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Perayaan Tahun Baru Imlek 2021 di Solo akan dirayakan secara berbeda, mengingat masih adanya pandemi Covid-19. Perbedaan itu tak hanya dirasakan para masyarakat pemeluk agama Tionghoa, namun juga pelaku usaha.

Adanya perbedaan perayaan berimbas pada penjualan pernak-pernik seperti amplop untuk angpau, lampion, bahkan penjualan kue keranjang. Hal itu yang dirasakan Natalia Wijaya, pemilik Toko Sinar yang berada di kompleks Pasar Gede Solo.

Dia mengungkapkan fakta, adanya penurunan pendapatan jelang Imlek yang jatuh pada 12 Februari 2021 mendatang. Bahkan penurunan pendapatan itu mencapai 50 persen.

"Ada perbedaan dari Imlek tahun sebelumnya. Tapi karena tradisi ya ada yang tetap belanja, tapi mungkin biasanya lebih banyak, sekarang sedikit," ucapnya, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Karakter Tahun Kerbau Logam Imlek 2021

Dia menyampaikan, dibandingkan tahun lalu tetap beda, omzet yang dia dapat lebih banyak tahun lalu.

"Tapi ini menjelang sincia, pada pendapatan hari biasa tidak ada perbedaan. Mungkin karena kita buka di pasar, tidak ada perubahan," jelasnya.

Sementara, satu di antara pembeli, Budi Winarto menuturkan dia tetap belanja untuk persiapan Imlek. Menurutnya, dengan adanya pandemi Covid-19 jelas ada perbedaan perayaan Imlek pada tahun-tahun sebelumnya.

"Belanja persiapan untuk Imlek. Imlek tahun ini jelas ada perbedaan karena faktor corona ini jadi agak sepi. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," paparnya.

Namun, lanjut dia, meskipun ada pandemi dia tetap belanja. Hal itu lantaran sudah menjadi tradisi turun-temurun.

Baca Juga: Situasi Pandemi, Cap Go Meh di Pulau Kemaro Ditiadakan

"Tapi ini tetep belanja, tapi ada yang dikurangin. Karena berkunjung ke sanak saudara yang jauh tidak dilakukan," ujar dia.

Menurutnya, perayaan Imlek tahun ini dirayakan hanya dengan keluarga dekat. Karena hanya dengan keluarga dekat, dia hanya belanja secukupnya, tidak banyak seperti tahun lalu.

"Belanjanya tidak sebanyak sebelumnya. Saya cuma beli amplop, angpau aja untuk anak sama cucu. Kalau lampion enggak beli," kata Budi.

Di sisi lain, warga Kota Solo dipastikan takkan melihat pesta lampion hias di sekitar kawasan Pasar Gede hingga Balaikota saat perayaan Imlek 2572 atau 2021.

Ketua Panitia Bersama Imlek 2572/2021, Sumartono Hadinoto, menjelaskan telah berkonsultasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengenai perayaan Tahun Baru Imlek di Solo yang ditiadakan.

Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan keamanan dan kesehatan masyarakat mengingat pandemi Covid-19 yang masih tinggi.

Menurut Martono, masyarakat Tionghoa di Solo tidak memasang satupun pernak-pernik Tahun Baru Imlek dan tidak ada pertunjukan barongsai.

Kontributor: Budi Kusumo

Load More