SuaraSurakarta.id - Pengiriman bantuan logistik membutuhkan efisiensi waktu, khususnya untuk mencapai daerah terisolir. Ini ditunjukkan dengan penggunaan helikopter Chinook yang dioperasikan BNPB dalam pengiriman bantuan ke Desa Kalobang dan Lemo-Lemo di Sulawesi Barat.
Keahlian pilot yang handal menjadi salah satu penentu keberhasilan operasi udara dengan teknik precision long line atau sling load.
Teknik ini menggantungkan barang bantuan dengan tali yang tepat di bawah badan helikopter. Helikopter mampu mengangkut muatan hingga berat 4.000 ton.
Selain faktor berat muatan, pilot juga harus memperhitungkan kecepatan angin dan cuaca sepanjang rute tujuan. Cuaca di wilayah Sulawesi Barat sangat cepat berubah sehingga pilot membutuhkan presisi data terkait kondisi tersebut.
Baca Juga: Dua Desa Terdampak Gempa Sulbar Terima Bantuan Lewat Heli Chinook
Teknik sling load digunakan helikopter untuk operasi pada area yang dapat dikategorikan berisiko tinggi.
Hal tersebut disampaikan instruktur precision long line Ariel Arief Machmud, yang membantu dalam koordinasi operasi udara helikopter Chinook BNPB.
“Karena pilot yang sewajarnya terbang melihat ke depan, sedangkan dengan teknik ini mau tidak mau harus lihat ke bawah. Sebuah persepsi teknik terbang yang di luar kelaziman pada umumnya pilot pesawat maupun heli manapun,” ujar Ariel melalui pesan digital, pada Sabtu (30/1).
Persiapan pengiriman bantuan logistik dengan teknik ini berbeda dibandingkan dengan memasukkan barang bantuan ke dalam badan helikopter.
Pada pengiriman dengan teknik precision long line, terlebih dahulu barang-barang bantuan diletakkan pada alas jaring berbobot 200 kilogram.
Baca Juga: Menengok Desa Botteng Utara Pasca Gempa Sulbar, 90 Persen Rumah Roboh
Alas jaring kemudian ditutup dengan jaring lainnya untuk saling terikat. Setelah itu pengait dipasangkan tepat di tengah diameter muatan.
Tak hanya kehandalan pilot, kecepatan personel di darat juga berperan dalam operasi pengiriman bantuan melalui udara ini. Personel Satuan Tugas TNI AU dengan cepat mempelajari teknik merajut jaring dan melepas pengait tali sling load dengan cepat dan tepat.
Sebelum dropping bantuan, sebanyak tiga personel telah siap terlebih dahulu di titik pendaratan barang bantuan.
Saat bantuan menyentuh tanah, tiga personel ini dengan sigap melepaskan pengait. Sejumlah warga sudah siap membantu untuk mengeluarkan barang muatan dari jaring. Setelah selesai, jaring pun dikaitkan kembali ke pengait tali yang dibawa helikopter.
Hari Jumat lalu (29/1/2021), helikopter bermesin ganda ini berhasil mendaratkan bantuan dengan berat total 8 ton di dua desa terdampak gempa M6,2.
Kedua desa, Desa Kalobang dan Lemo-lemo, merupakan desa terisolir yang berada di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pulau Karampuang, Salah Satu Wisata Wajib Dikunjungi saat Liburan di Mamuju
-
BNPB: Indonesia Negara Nomor 2 Berisiko Bencana Tertinggi di Dunia, Sumbar Waspada Megathrust!
-
Misi Kemanusiaan di Tengah Lebaran, Tim Aju BNPB Terbang ke Myanmar Pasca Gempa
-
Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca
-
BNPB Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
Tarif AS Mencekik Ekspor: Saatnya Prioritaskan Kekuatan Ekonomi Dalam Negeri
-
Dua Orang Tersangka, Dugaan Korupsi Alkes Dinas Kesehatan Karanganyar Capai Rp 13 Miliar
-
Bukan Kasmudjo, Jokowi Ungkap Sosok Pembimbing Skripsinya di UGM
-
Ijazahnya Asli Versi Bareskrim Polri, Jokowi ke Megawati: Saya Buka di Persidangan
-
Prihatin Kondisi Alun-alun Kidul Keraton Solo, Gibran: Kene Angel-angel Mbangun