Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 27 Januari 2021 | 18:55 WIB
Kegiatan kerja bakti membersihkan puing-puing rumah ambruk di Dukuh Kelor, Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Rabu (27/1/2021). (Solopos-Indah Septiyaning W.)

SuaraSurakarta.id - Hujan deras serta angin kencang yang melanda Dukuh Kelor RT 001/RW 008 Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo membuat satu rumah ambruk, Selasa (26/1/2021).

Rumah itu diketahui milik janda tua bernama Ngatinem (78). Beruntung nenek tua yang tinggal seorang diri itu selamat dari kejadian maut tersebut.

Ditemui Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (27/1/2021), Ngatinem menceritakan detik-detik bangunan rumahnya ambruk sekitar pukul 15.00 WIB.

"Saat itu saya sedang duduk di teras dan mendegar suara dentuman keras dari belakang rumah. Saya lihar dapurnya sudah ambruk," ungkapnya.

Baca Juga: Pupuk Bersubsidi di Sukoharjo Langka, Hasil Panen Dipastikan Tak Maksimal

Mengetahui kejadian itu beberapa tetangga rumahnya berdatangan dan memberikan pertolongan. Mengetahui kondisi bangunan rumahnya rawan ambruk, para tetangga menyarankan agar Ngatinem tidak menempati bangunan yang tersisa.

Ngatinem lantas ditampung sementara waktu di rumah salah satu tetangganya.

"Nggih kayune sampun keropos dados rawan ambruk [kayunya sudah keropos sehingga rawan ambruk]," katanya.

Ngatinem berharap rumahnya bisa diperbaiki dan ditempati kembali. Untuk sementara ini dirinya tinggal di rumah tetangga.

Selama ini Ngatinem tinggal seorang diri menempati bangunan rumah milik anaknya yang kini tengah merantau di Jakarta. Sedangkan anak yang lainnya tinggal tak jauh dari rumah Ngatinem.

Baca Juga: Geruduk DPRD Sukoharjo, Tangis Emak-emak Pecah Protes Kebijakan PPKM

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto menerima laporan rumah ambruk di Desa Gentan dan langsung ke lokasi kejadian.

Sementara warga bersama aparat desa setempat melakukan kerja bakti pembersihan bangunan rumah. Warga dan aparat desa akan bergotong-royong membangun rumah bagi Ngatinem.

"Jadi sebenarnya yang ambruk bagian dapurnya. Tapi karena bangunan lainnya juga rawan ambruk maka dirobohkan semuanya," tegasnya.

Load More