Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | Lilis Varwati
Jum'at, 22 Januari 2021 | 11:31 WIB
Presiden AS Joe Biden bersama Ibu Negara Jill Biden memberi hormat saat mereka meninjau kesiapan pasukan militer dalam tinjauan di tangga timur Capitol AS di Washington, DC, pada 20 Januari 2021, setelah dilantik di US Capitol. [Foto/AFP]

Meski penambahan kasus baru terus melonjak di beberapa negara bagian, para ahli epidemiologi AS belum bisa memastikan kapan penularan virus itu bisa mereda. Para ahli sepakat bahwa epidemi Covid-19 di AS masih belum berakhir dan orang-orang tidak boleh lengah.

Bahkan kalaupun penularam virus telah melewati massa puncaknya, epidemi apapun tetap berbahaya. Karena dikhawatirkan terjadi gelombang baru penularan.

Tetapi beberapa ahli, mencatat bahwa kasus baru mulai menurun di sebagian besar negara bagian.

Dikutip dari New York Times, kasus virus harian telah turun sekitar 25 persen sejak 9 Januari, ketika mencapai rata-rata tujuh hari di bawah 260.000 infeksi.

Baca Juga: Jokowi Bagi-bagi 3 Nasi Kotak hingga Ciptakan Kerumunan, Langgar Prokes

Michael T. Osterholm, Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di Universitas Minnesota dan anggota dewan penasihat virus korona Presiden Biden, mengatakan, dia berpikir bahwa tiga bulan ke depan bisa menjadi bagian terburuk dari pandemi.

“Saya harap saya benar-benar salah,” katanya.

Pada dasarnya, ahli epidemiologi setuju bahwa varian baru virus corona akan berpengaruh terhadap efektivitas vaksin. Tidak ada kesepakatan dari para ahli kapan varian baru itu bisa mendorong kurva kasus ke atas lagi.

Load More