SuaraSurakarta.id - Warisan merupakan istilah yang digunakan untuk peninggalan yang ditinggalkan seseorang kepada ahli waris seperti keturunannya.
Warisan bisa memiliki bentuk yang beragam mulai dari uang, properti, emas, deposito, saham, benda seni, koleksi otomotif, asuransi jiwa, hingga usaha.
Kini, tak sedikit yang mulai memikirkan, apa yang akan kita ditinggalkan untuk orang-orang terkasih.
Itu dilakukan agar mereka tak terjebak pada kesulitan ekonomi saat ditinggalkan.
Menjawab hal ini, perencana keuangan Dani Rachmat menyebut, selain menyiapkan dana darurat, sudah saatnya masyarakat mulai memikirkan untuk menyiapkan warisan.
Lantas, dalam bentuk apa yang paling tepat?
Dalam jajak pendapat daring di Instagram yang Dani lakukan beberapa waktu lalu, terdapat pergeseran opsi mengenai harta warisan di mata masyarakat.
Diikuti 1.870 responden, instrumen yang masuk dalam opsi tersebut adalah properti, emas, deposito, saham, benda seni, koleksi otomotif, asuransi jiwa, dan usaha.
"Properti masih jadi favorit, tapi di posisi ke-1 dan ke-3 justru muncul saham dan asuransi jiwa," katanya dalam peluncuran PruWarisan bersama Prudential pada Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Duka Eropa di Akhir Tahun 2020: 3 Legenda Tutup Usia, Warisan Jadi Rebutan
Kemunculan asuransi jiwa sebagai salah satu instrumen warisan, kata dia dilatarbelakangi beberapa faktor. Pertama, adanya kepastian nilai pertanggungan yang membuat perencanaan keuangan untuk ahli waris lebih mudah.
"Kemudian, prosedur yang jelas. Ahli waris tinggal melakukan proses klaim ke perusahaan dan pencairan langsung ke ahli waris saat semua syarat telah terpenuhi," tuturnya menambahkan.
Sayangnya, lanjut Mamat, sapaan akrabnya, Survei GoBear Financial Health Index 2020 mengungkap mayoritas masyarakat baru memulai merencanakan keuangannya saat berusia 35 tahun.
Selain itu, mereka juga baru memulai merencanakan harta warisan ketika usia mereka 41 tahun.
"Seharusnya 10-15 tahun lalu sudah merencanakan keuangannya. Kalau di usia 35 tahun mereka pasti sudah disibukkan dengan berbagai pengeluaran seperti pendidikan anak, renovasi rumah," tambah dia.
Ia melanjutkan, perilaku tersebut harus segera diubah mengingat perencanaan keuangan jangka panjang, termasuk dana warisan, akan menjadi bekal bagi orang tersayang dan bantu meminimalkan rasa khawatir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
34 Suporter Ditangkap di Laga Persis Solo vs Persija, Ini Penyebabnya
-
Pesangon Eks Karyawan PT Sritex Belum Cair, Ada yang Tembus Rp 100 juta
-
Tim Kurator Sudah Daftarkan Lelang Aset PT Sritex Group, Sementara Benda Bergerak Dulu
-
Puluhan Eks Karyawan PT Sritex Menangis di Upacara HUT ke-80 RI, Berharap Pesangon Cair
-
Wungkul Run: Cara Warga Solo Sambut HUT ke-80 RI dengan Lari Santai dan Berkostum Unik