SuaraSurakarta.id - Kasus pengiriman karangan bunga sadis di sebuah pernikahan di Kabupaten Sragen kini memunculkan sejumlah fakta baru.
Mia Widaningsih (19), pengelola arisan online By Wida yang menerima karangan bunga bernada sadis pada pesta pernikahan kakaknya mengaku malah nombok Rp 450 juta.
Perempuan asal Dukuh Jetak, Desa Pringnom, Sragan itu membantah tudingan telah menggelapkan uang anggota. Kerugian itu didapat karena sejumlah member melarikan diri setelah menang arisan.
Adapun uang setoran macet dari member yang telah memenangi arisan itu mencapai Rp245 juta.
“Saya sudah berusaha menghubungi mereka, tapi nomor saya malah diblokir. Akhirnya, saya harus menalangi uang untuk pemenang arisan berikutnya. Saya bayar pakai uang keluarga. Saya tombok banyak," ujar Mia saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (20/1/2021) seperti dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com.
"Saya terpaksa menghentikan arisan karena tidak mau rugi terus. Tapi, saya punya iktikad baik untuk mengembalikan uang member melalui angsuran," tambah dia.
Mia mengaku memiliki dua grup arisan online dengan jumlah anggota masing-masing 127 dan 147 orang. Akan tetapi, dari dua grup itu, hanya ada 55 orang yang aktif.
Setiap hari mereka membayar arisan yang dikelola dengan sistem menurun. Dengan sistem ini, jumlah setoran arisan dari masing-masing member tidak sama.
Anggota yang menyetor arisan paling besar berhak menjadi pemenang pertama. Pemenang arisan berikutnya adalah member dengan setoran tertinggi kedua.
Baca Juga: Cerita Rusaknya Jalan Solo-Sragen yang Terkenal Sejak Zaman Belanda
“Dapatnya arisan Rp300.000, Rp500.000, Rp1 juta, paling besar dapat Rp20 juta dan Rp25 juta. Itu pun baru 3-4 kali asokan [kocokan]. Kalau dibilang saya nilep uang arisan Rp1 miliar, itu tidak benar. Bagi saya uang Rp1 miliar itu banyak banget,” jelas Mia.
Dari 55 anggota aktif itu, Mia menjelaskan, tinggal 25 orang yang belum memenangi arisan. Mereka lalu menagih uang mereka kembali. Dalam hal ini, Mia mengaku sudah membentuk grup WA untuk melunasi uang anggota.
"Dari 25 member itu, nominal uangnya tidak besar. Yang 13 orang nilainya Rp22 juta. Saya cicil dari nominal yang kecil, tapi ada pula yang Rp700.000 ada yang Rp1 juta. Saya punya iktikad untuk melunasinya," papar Mia.
Kasus itu kini harus berlanjut di Kantor Polisi. Penerima karangan bunga tidak terima dan melaporkan Irene Junitasari (20), ke pihak Kepolisian atas dugaan pencemaran nama baik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Calon Ketua DPC PDIP Solo Ikuti Psikotes Besok, Dua Sosok Buka Suara
-
Skak Mat Roy Suryo, Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Lulusan Sekolahnya
-
Gerak Cepat Satreskrim Polresta Solo Tangkap Pelaku Pencurian Uang Bank Rp 10 Miliar
-
Satreskrim Polresta Solo Tangkap Sopir Bank Jateng Bawa Lari Uang Rp 10 Milyar
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing