Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Selasa, 12 Januari 2021 | 13:28 WIB
Vaksin Sinovac dalam bentuk curah yang dikemas dalam kemasan berpendingin khsusus sebelum dikirimkan ke Indonesia. (ANTARA/HO-KBRI Beijing/mii)

SuaraSurakarta.id - Beberapa menit yang lalu, vaksin Sinovac tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Kedatangan vaksin tahap ketiga ini disambut sejumlah perwakilan pemerintah, di antaranya Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Saat ini, vaksin sedang dipindahkan dari pesawat. Bahan baku vaksin tersebut nantinya diproses di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

Pengiriman vaksin tahap ketiga dari Cina sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku.

Baca Juga: Ubah Fatwa MUI Vaksin Sinovac Jadi Haram, ES Diciduk Polisi

Program vaksinasi akan dimulai Rabu (13/1/2021) untuk tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia. Besok, Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin itu untuk meyakinkan keamanannya sehingga masyarakat mau menerima vaksin.

Vaksinasi untuk masyarakat umum rencananya dimulai April mendatang.

Bahan baku vaksin yang baru tiba siang ini diangkut dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari Beijing.

“Pengiriman bentuk bulk (curah) dalam kontainer berpendingin khusus, nantinya akan dikembangkan dan dikemas lebih lanjut oleh Bio Farma,” kata Wakil Duta Besar RI untuk Cina Dino Kusnadi kepada Antara di Beijing.

Sebelumnya, Sinovac telah dua kali mengirimkan vaksin ke Indonesia dalam bentuk kemasan, masing-masing 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis sehingga totalnya 3 juta dosis.

Baca Juga: Waduh! Pemuda Ini Diciduk Polisi Gegara Sebut Vaksin Sinovac Haram

Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang mendapatkan vaksin dalam bentuk curah setelah Sinovac dan Biofarma menandatangani kesepakatan kerja sama di Hainan pada Agustus 2020.

Pengiriman tersebut melibatkan Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar RI di Beijing, terutama untuk memperlancar proses perizinan ekspor vaksin dalam bentuk curah.

“Tentu kerja sama antar-Menlu RI dan Cina sangat menentukan karena ekspor vaksin prosesnya tidak seperti komoditas lainnya,” kata Dino.

Load More