SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku sudah menerima surat instruksi terkait rencana dan ketentuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB wilayah Soloraya, termasuk Kota Solo.
Surat tersebut ia terima melalui layanan perpesanan Whatsapp pada Rabu (6/1/2021) sore. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal menjalankan rencana itu dengan mengaturnya lewat Peraturan Wali Kota (Perwali) maupun Surat Edaran (SE).
SE tersebut antara lain berbunyi larangan menggelar kegiatan apa pun, kecuali penanganan Covid-19. Kegiatan yang dilarang di antaranya musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) dan hajatan.
Rudy, sapaan akrabnya, mengakui ketentuan PSBB bakal berdampak besar, khususnya pada ekonomi Kota Solo. Namun, ia meyakini kebijakan itu wajib mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang kian tinggi.
Rudy mengatakan pemberlakuan PSBB hampir sama seperti jam malam. Restoran, mal, warung kuliner, dan sejenisnya wajib tutup pukul 19.00 WIB. Pemkot Solo sudah punya SE yang mengatur hal tersebut, namun akan lebih ketat lagi.
"Mereka yang kedapatan melanggar ya tidak boleh marah kalau [tempat usaha] kami tutup. Kami hanya menjalankan perintah Presiden, Mendagri, Menko Perekonomian. Jangan sampai nanti Pemkot disalahkan karena melarang wong cilik golek pangan [orang kecil cari makan],” katanya Rudy dilansir dari Solopos.com, Kamis (7/1/2021).
Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan dalam ketentuan PSBB Kota Solo, pasar tradisional tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan karena termasuk 11 sektor yang dapat izin untuk tetap buka.
ASN Keluyuran Kena Sanksi
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No 9/2020 tentang PSBB, terdapat sejumlah sektor yang tetap dapat beroperasi. Sektor itu antara lain yang terkait kebutuhan pangan, pelayanan kesehatan, komunikasi, distribusi, dan logistik.
Baca Juga: PSBB Jawa-Bali, Wali Kota Solo: Kasus Covid-19 Mbledose Tenanan
“Dulu pernah seperti ini saat awal KLB [kejadian luar biasa]. Solo mudah-mudahan mampu,” imbuhnya.
Selain itu, 75% aparatur sipil negara (ASN) akan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), kecuali untuk instansi pelayanan publik, seperti Dinas Kesehatan.
“Nanti kalau ada ASN yang keluyuran saat WFH, akan kena sanksi. Pelayanan publik tetap jalan karena masih ada 25% ASN yang masuk dijadwal untuk pelayanan,” ucapnya.
Pemkot Solo terus mematangkan implementasi dan rencana pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan dan ketentuan PSBB tersebut. Menurut Rudy, masih ada waktu hingga PSBB berlangsung pada 11-25 Januari mendatang.
Ia segera menggelar rapat koordinasi bersama Muspida pada Jumat (8/1/2021).
“Pokoknya kami siap menjalankan perintah Presiden, instruksi Mendagri dan rilis dari Menko Perekonomian [terkait pelaksanaan PSBB],” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
Terkini
-
Melawan Peredaran Miras Demi Solo Sehat, Tokoh Muslim Dorong Strategi Pengawasan
-
Ini Pengakuan Tersangka Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur
-
8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya
-
Ditunjuk Jadi Plt DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Siap Menjalankan Sebaik Mungkin
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI