SuaraSurakarta.id - Jagat media sosial Twitter mendadak dikejutkan dengan hastag #rapotmerahiainsurakarta #UKTLarang yang menjadi trending.
Mencuatnya dua hastag itu dikabarkan buntut dari kekecewaan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta atas kebijakan kampus yang menaikkan tarif Uang Kuliah Tunggal (UKT) secara sepihak.
Sebagai tindak-lanjut, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Merdeka (AMBAR) IAIN Surakarta melakukan mediasi dengan pihak kampus di Gedung Rektorar IAIN Surakarta, Senin (4/1/2020).
Rektor IAIN Surakarta, Mudhofir Abdullah mengaku kecewa dengan #rapotmerahiainsurakarta yang juga disangkutkan dengan Menteri Agama.
Baca Juga: Pakar Telematika Yakin, Ada Versi Panjang Video Syur Gisella Anastasia
Menurutnya hal yang tersebut merupakan sebuah kesalahpahaman menerima informasi karena ujungnya adalah meminta kejelasan terkait pembayaran UKT.
Mudhofir menjelaskan, soal waktu pembayaran atau heregistrasi adalah kewenangan rektor dan kampus bisa memberikan tenggat waktu hingga 22 Januari. Untuk pemotong UKT kampus masih menunggu KNA dari Menteri Agama.
"Meski pemotongan UKT bukan kewenangan rektor. Meski demikian, kami akan mengusulkan ke Kementrian Agama bersama dengan rektor-rektor yang lain," paparnya.
Mudhofir memaparkan, jika melihat hastag tersebut IAIN seperti tidak stabil. Padahal IAIN justru paling stabil dalam hal kondisifitas dosen dan mahasiswa, capaian-capaian tahun ini telah melebuhi target.
"Sehingga pada hari ini mahasiswa meminta maaf dan akan membuat video serta hastag yang mengembalikan nama baik IAIN Surakarta," tegas dia.
Baca Juga: 10 Bulan Tak Bertanding, Jonatan Cs Sudah Tak Sabar Tampil di Leg Asia
Sementara itu juru bicara AMBAR, Nurul Ahmad menilai #rapotmerahiainsurakarta merupakan bentuk dukungan dan rasa cinta kepada pimpinan kampus agar terus berbenah diri menyongsong alih status dari IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Syaid.
Menurutnya ada beberapa part dari IAIN yang harus disesuaikan ketika telah beralih menjadi UIN
Dalam mediasi yang belangsung kurang lebih 2 jam itu, AMBAR mewakili seluruh mahasiswa IAIN menyuarakan 3 keinginan yakni perpanjangan pembayaran dan pemotongan UKT serta permasalahan internal menyongsong perubahan IAIN menjadi UIN.
"Kami berterima kasih kepada pihak kampus karena telah menerima aspirasi kami dengan baik dan berdasarkan keterangan pimpinan kami akan menunggu KNA terbaru terkait dengan pemotongan UKT," tutur Nurul.
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Panwascam Banjarsari Segel 2 Kamar Indekos yang Simpan Beras dari Salah Satu Paslon
-
Longsor Hantam Rumah Warga di Kalikobok Sragen, Begini Kronologinya
-
Rekomendasi dan Tips Mendapatkan Harga Menginap Terbaik di Kota Solo
-
Jokowi, Gibran dan Selvi Ananda Nyoblos di Solo, Tapi Beda TPS, Mana Saja?
-
Solo Tuan Rumah Liga Nusantara 2024/2025, Ini Daftar Peserta dan Jadwalnya