Fadli Zon Ajak Komunitas Dalang, Perajin Gamelan hinggan Sinden Bangun Ekosistem Kebudayaan

Pada kesempatan tersebut Fadli Zon menekankan akan pentingnya membangun ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan khususnya wayang dan gamelan.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 08 November 2025 | 09:24 WIB
Fadli Zon Ajak Komunitas Dalang, Perajin Gamelan hinggan Sinden Bangun Ekosistem Kebudayaan
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menghadiri malam puncak Pekan Wayang dan Gamelan 2025 dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional di Balai Kota Solo, Jumat (7/11/2025) malam. [Dok Pribadi]
Baca 10 detik
  • Fadli Zon mengatakan bahwa penguatan ekosistem kebudayaan itu sangat diperlukan agar pelestarian tidak berhenti pada seremonial saja.
  • Fadli Zon menegaskan bahwa wayang dan gamelan itu merupakan dua diantara 16 Intangible Cultural Heritage (ICH) Indonesia yang telah diakui UNESCO.
  • Fadli Zon menyebut keberadaan komunitas dalang, sinden, dan perajin gamelan itu menjadi bagian penting dalam ekosistem budaya.

SuaraSurakarta.id - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menghadiri malam puncak Pekan Wayang dan Gamelan 2025 dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional di Balai Kota Solo, Jumat (7/11/2025) malam.

Pada kesempatan tersebut Fadli Zon menekankan akan pentingnya membangun ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan khususnya wayang dan gamelan. Di mana itu sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

Fadli Zon mengatakan bahwa penguatan ekosistem kebudayaan itu sangat diperlukan agar pelestarian tidak berhenti pada seremonial saja.

Tapi bagaimana mampu melahirkan regenerasi, inovasi dan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Baca Juga:Solo Meriah! Pekan Wayang dan Gamelan 2025 Dibuka, 30 Komunitas Budaya Turun ke Jalan

"Kebudayaan jangan hanya dilestarikan. Tapi juga harus dikembangkan, dimanfaatkan dan dibina agar bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Itulah pentingnya membangun ekosistem yang hidup," terangnya, Jumat (7/11/2025) malam.

Fadli Zon menegaskan bahwa wayang dan gamelan itu merupakan dua diantara 16 Intangible Cultural Heritage (ICH) Indonesia yang telah diakui UNESCO.

"Wayang itu menjadi warisan budaya pertama yang diakui pada tahun 2003, selanjutnya disusul keris, batik, angklung dan gamelan," kata dia.

Fadli Zon menyebut keberadaan komunitas dalang, sinden, dan perajin gamelan itu menjadi bagian penting dalam ekosistem budaya.

Pemerintah akan terus mendorong pembinaan dan kolaborasi antara pelaku seni, akademisi, pemerintah daerah dan masyarakat.

Baca Juga:Kapan Putra Mahkota Keraton Solo Menjadi PB XIV? Anak PB XIII Ungkap Waktunya

"Kita berharap generasi muda, dalang-dalang cilik, dan sinden-sinden cilik menjadi penerus dan pejuang kebudayaan digaris depan," ungkapnya.

Fadli Zon menjelaskan Kementerian Kebudayaan dibawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendorong terus agar kebudayaan dapat berkontribusi pada ekonomi nasional melalui industri kreatif dan pop culture.

"Wayang dan gamelan perlu terus dibuat relevan dengan kekinian. Ini agar menjadi bagian dari kehidupan modern tanpa kehilangan ruh tradisinya," ujar dia.

Pada kesempatan tersebut Fadli Zon juga menyoroti meningkatnya minat dunia terhadap gamelan dan wayang.

Saat ini tercatat ada sekitar 300 set gamelan berada diberbagai universitas di Amerika Serikat, kelompok gamelan juga tumbuh di Rusia, Inggris, Tiongkok hingga Argentina.

"Banyak orang asing itu mainkan gamelan. Ini bukti warisan budaya kita sudah mendunia. Tugas kita memastikan keberlangsungan di tanah sendiri," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini