Soeharto dan Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Jokowi Ucap Kalimat Mengejutkan

Usulan kedua mantan orang nomor satu di Indonesia jadi pahlawan nasional mendapat apresiasi dari Presiden ke-7 Jokowi.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 06 November 2025 | 21:41 WIB
Soeharto dan Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Jokowi Ucap Kalimat Mengejutkan
Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui di kediamannya, Kamis (6/11/2025). [Suara.com/Ari Welianto]
Baca 10 detik
  • Jokowi menyebut setiap pemimpin, baik itu Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur pasti memiliki peran dan jasa terhadap negara. 
  • Jokowi mengatakan pemberian gelar jasa terhadap para pemimpin pasti melalui proses-proses, pertimbangan-pertimbangan yang ada dari tim pemberian gelar dan jasa.
  • Ketika disinggung soal pihak yang tidak sepakat dan mengecam pemberian gelar pahlawan nasional khususnya Soeharto, Jokowi menyebut itu merupakan hal yang biasa. 

SuaraSurakarta.id - Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Usulan kedua mantan orang nomor satu di Indonesia jadi pahlawan nasional mendapat apresiasi dari Presiden ke-7 Jokowi.

Jokowi menyebut setiap pemimpin, baik itu Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur pasti memiliki peran dan jasa terhadap negara. 

"Kita semuanya harus hargai itu. Kita sadar setiap pemimpin pasti ada kelebihan dan pasti ada kekurangan," terangnya saat ditemui di kediamannya, Kamis, (06/11/2025). 

Baca Juga:Jokowi Pakai Topi Warna Putih Tulisan 'J', Apa Maknanya?

Jokowi mengatakan pemberian gelar jasa terhadap para pemimpin pasti melalui proses-proses, pertimbangan-pertimbangan yang ada dari tim pemberian gelar dan jasa.

"Saya kira kita semua sangat menghormati peran dan jasa yang telah diberikan. Baik oleh Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur bagi bangsa dan negara ini," ungkap dia.

Ketika disinggung soal pihak yang tidak sepakat dan mengecam pemberian gelar pahlawan nasional khususnya Soeharto, Jokowi menyebut itu merupakan hal yang biasa. 

"Ya, biasa dalam negara demokrasi ada pro kontra, ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Saya biasa. Tapi yang jelas ini kan ada tim, ada timnya para pakar yang juga memiliki pertimbangan-pertimbangan yang kita semua harus menghargainya," jelasnya.

Ditanya soal konsep dari pepatah jawa "Mikul Duwur Mendem Jero" yang ditujukan untuk para pemimpin termasuk mantan Presiden, Jokowi menyatakan hal yang baik. 

Baca Juga:Tergugat Tak Akan Tunjukan Ijazah, Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Berakhir Deadclock

"Sangat baik," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak