Aksi Koalisi Driver Online Solo Raya Tuntut Pergantian Pimpinan Grab Solo, Ini Penyebabnya

Mereka menyampaikan kekecewaan terhadap manajemen Grab Solo, khususnya terhadap City Manager, Rinto Yanuardhi Wicaksono.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 08 Oktober 2025 | 14:35 WIB
Aksi Koalisi Driver Online Solo Raya Tuntut Pergantian Pimpinan Grab Solo, Ini Penyebabnya
Sekitar 50 pengemudi online yang tergabung dalam Koalisi Driver Online Grab Solo Raya menggelar aksi di depan kantor Grab Solo di Jalan Ronggowarsito, Banjarsari, Kota Solo, Rabu (8/10/2025). [Suara.com.dok]
Baca 10 detik
  • Koordinator aksi, Ferdian Tio, menyampaikan bahwa tuntutan utama mereka adalah pergantian City Manager Grab Solo.
  • Doni Wibowo yang juga mewakili komunitas mitra, menambahkan bahwa hubungan kemitraan seharusnya dibangun atas dasar komunikasi yang terbuka.
  • Friska, Head Region Grab-ID Solo, menegaskan bahwa semua kebijakan promo dan insentif ditetapkan berdasarkan strategi perusahaan dan tidak bisa diubah secara sepihak di tingkat kota.

SuaraSurakarta.id - Sekitar 50 pengemudi online yang tergabung dalam Koalisi Driver Online Grab Solo Raya menggelar aksi di depan kantor Grab Solo di Jalan Ronggowarsito, Banjarsari, Kota Solo, Rabu (8/10/2025).

Mereka menyampaikan kekecewaan terhadap manajemen Grab Solo, khususnya terhadap City Manager, Rinto Yanuardhi Wicaksono, yang dinilai menutup komunikasi dengan para mitra dan tidak menepati sejumlah janji.

Koordinator aksi, Ferdian Tio, menyampaikan bahwa tuntutan utama mereka adalah pergantian City Manager Grab Solo.

"Selama setahun terakhir kami sudah berulang kali menyampaikan aspirasi terkait insentif dan promo yang dijanjikan, tapi tidak ada realisasi. Komunikasi pun sempat tertutup, padahal kami tidak ingin merugikan nama Grab, karena ini ladang penghidupan kami," ujarnya.

Baca Juga:Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama

Senada, Doni Wibowo yang juga mewakili komunitas mitra, menambahkan bahwa hubungan kemitraan seharusnya dibangun atas dasar komunikasi yang terbuka.

"Kami terbiasa hidup di jalan dan menghadapi situasi keras, tapi kami tetap ingin komunikasi yang saling menghargai. Kalau City Manager tidak mau berkomunikasi dengan kami, sebaiknya diganti saja dengan yang lain," katanya.

Selain isu komunikasi, para pengemudi juga menyoroti kebijakan tarif dan promo yang dinilai merugikan mitra. Mereka membawa sejumlah spanduk dengan pesan seperti "Darurat Grab Solo Raya" dan "Turunkan City Manager Grab Solo".

Tanggapan Manajemen Grab

Menanggapi aksi tersebut, Friska, Head Region Grab-ID Solo, menegaskan bahwa semua kebijakan promo dan insentif ditetapkan berdasarkan strategi perusahaan dan tidak bisa diubah secara sepihak di tingkat kota.

Baca Juga:Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter

"Setiap kota memiliki kompleksitasnya masing-masing. Kami memahami keresahan para mitra, tapi proses perubahan membutuhkan waktu. Kami juga ingin komunikasi ke depan bisa lebih baik dan saling menghormati," jelasnya.

Sementara itu, Rinto Yanuardhi Wicaksono, City Manager Grab-ID Solo yang menjadi sorotan dalam aksi ini, menyampaikan klarifikasinya.

"Saya bukan menolak bertemu, hanya menunggu situasi lebih tenang agar diskusi bisa berjalan baik. Saya tetap terbuka untuk berkomunikasi, tapi dalam batasan yang saling menghargai," kata Rinto.

Pihak manajemen menegaskan bahwa penggantian posisi City Manager tidak dapat dilakukan secara sepihak karena merupakan bagian dari proses evaluasi kinerja internal perusahaan.

Meski aksi berlangsung dengan berbagai bentuk penyampaian aspirasi, situasi tetap aman dan kondusif berkat pengamanan aparat kepolisian setempat.

Manajemen Grab menyatakan akan membuka kembali ruang dialog dengan perwakilan mitra untuk mencari solusi terbaik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini