Ngeri! Alat Vital Siswa PAUD di Solo Digunting Temannya Usai Kegiatan Prakarya

Kejadian sendiri terjadi usai anak-anak mendapatkan kegiatan praktek prakarya dengan menggunakan alat potong gunting.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 15 September 2025 | 20:00 WIB
Ngeri! Alat Vital Siswa PAUD di Solo Digunting Temannya Usai Kegiatan Prakarya
Ilustrasi Kekerasan. Ngeri! Alat Vital Siswa PAUD di Solo Digunting Temannya Usai Kegiatan Prakarya(Pexels)
Baca 10 detik
  • Risiko kekerasan fisik antar siswa bisa terjadi di lingkungan sekolah
  • Perlunya pengawasan dan intervensi sekolah yang cepat dan tepat
  • Dampak psikologis bisa sama beratnya dengan dampak fisik

SuaraSurakarta.id - Kejadian naas dialami serang anak PAUD di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon Kota Solo. Saat bermain dengan temannya dipotong alat vitalnya menggunakan gunting.

Anak tersebut langsung mendapatkan perawatan. Bahkan langsung dilakukan khitan atau disunat.

Informasi yang diterima kejadian tersebut terjadi pada, Kamis (11/9/2025) kemarin di sekolah.

Kejadian sendiri terjadi usai anak-anak mendapatkan kegiatan praktek prakarya dengan menggunakan alat potong gunting.

Baca Juga:Mencari Suksesor FX Rudy yang Sudah 25 Tahun Memimpin PDIP Solo

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Dwi Ariyatno saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).

"Kejadiannya itu di kelas. Kalau kejadiannya itu kamis kemarin tapi saya dapat informasinya baru tadi malam. Itu anak PAUD, usianya 4-5 tahun," terang dia.

Dwi menjelaskan kejadiannya itu tidak tiba-tiba anak langsung memotong alat kelamin temannya. Itu berawal dari kegiatan sekolah praktek prakarya, jadi ada kegiatan gunting menggunting, potong memotong, nempel menempel di PAUD A.

Mereka berkegiatan di bawah pendampingan guru, jadi proses pekerjaan prakarya itu dilaksanakan lancar, prosesnya berjalan dengan baik karena ada pendampingan. 

"Nah, kelihatannya pasca selesai karena jeda waktunya itu proses sudah selesai dan gurunya kelihatannya mendampingi murid yang cuci tangan di toilet, kejadiannya itu pas posisi itu. Jadi ketika gurunya itu sedang melakukan aktivitas yang lain di luar pengawasannya, ada beberapa anak yang setelah melakukan kegiatan itu," ungkapnya.

Baca Juga:Dini Hari Tinjau Dapur SPPG di Dua Tempat, Ini Temuan Wali Kota Solo

Menurutnya informasi awalnya itu gunting dan alat alat yang lain itu sudah disimpan di tempat yang aman oleh gurunya. 

Tidak terjangkau oleh anak-anak, tapi ternyata gurunya itu mungkin lagi mendampingi anak yang lain yang sedang ke belakang atau cuci tangan atau apa.

"Nah, yang di kelas itu di luar pemantauan guru itu masih  bisa mengakses peralatan. Kemungkinan kaitannya dengan tadi kejadiannya pada saat gurunya sedang tidak pengawasan mungkin berkegiatan di luar," kata dia.

Untuk anak yang dipotong alat kelaminnya itu sehat secara fisik dan  informasi katanya disunat sekalian.

Tingkat keparahannya tetap parah tapi masih bisa diselamatkan, kemungkinan masih berfungsi dengan baik.

"Asumsi saya, karena itu sudah dilakukan proses penanganan kesehatan oleh tim medis, ya masa depan masih cerah. Tetap butuh penyembuhan terutama yang kaitannya dengan traumatik," ujarnya.

Dwi mengatakan yang melakukan itu teman sekelas dan tidak dalam bentuk kekerasan seperti memukul. Mungkin mendapatkan informasi terkait dengan praktek khitan, kenapa spesifik yang diarah itu mohon maaf alat kelaminnya.

"Jadi menggunakan gunting itu seakan akan berpraktek khitan, mungkin. Karena yang disasar alat kelamin bukan tangan atau kaki. Mungkin persepsi dia itu melakukan praktek seperti itu, cuma mendapatkan informasi terkait dengan praktik khitan itu tidak secara utuh dan dipahami sehingga dia enggak tahu konsep terkait dengan bahwa itu tidak boleh dilakukan sembarangan," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini