Isu Ijazah Palsu Dibekingi 'Orang Besar', Jokowi:Semua Sudah Tahulah

Presiden ke-7 Jokowi menegaskan ada 'orang besar' yang membackup mengenai kasus dugaan ijazah palsu.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 25 Juli 2025 | 18:21 WIB
Isu Ijazah Palsu Dibekingi 'Orang Besar', Jokowi:Semua Sudah Tahulah
Presiden ke-7 Jokowi menegaskan ada 'orang besar' yang membackup mengenai kasus dugaan ijazah palsu.. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Presiden ke-7 Jokowi menegaskan ada 'orang besar' yang membackup mengenai kasus dugaan ijazah palsu.

"Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan. Artinya memang ada orang besar, ada yang membackup," terangnya, Jumat (25/7/2025).

Ketika ditanya sudah tahu sosoknya, Jokowi menyebut jika semua orang sudah tahu siapa sosok tersebut.

"Ya, semua sudah tahu lah," jelas dia.

Baca Juga:Teman Jokowi di SMA Ikut Diperiksa, Ijazah Asli Juga Ditahan, Kasus Mulai Terang?

Seperti diketahui sebelumnya Jokowi menyebut ada agenda besar politik dibalik isu-isu mengenai ijazah palsu hingga pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik dibalik isu-isu ini, ijazah palsu, isu pemakzulan. Ini perasaan politik saya," ungkapnya.

Jokowi mengatakan adanya agenda  besar politik itu untuk menurunkan reputasi politik. Tidak hanya itu tapi juga untuk mendowngrade

"Ya itu adalah perasaan politik saya. Ya buat saya biasa-biasa sajalah," papar dia.

Terkait dugaan ijazah palsu, Jokowi sudah diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo, Rabu (23/7/2025).

Baca Juga:Penggugat Ijazah Palsu Ajukan Banding, PN Solo Disebut Jalani Standar Ganda

Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi diperiksa selama 3 jam dengan dicerca 45 pertanyaan. Bahkan ijazah asli Jokowi mulai SD, SMP, SMA dan kuliah disita oleh penyidik untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.

Jokowi melalui salah satu kuasa hukum, Firmanto Laksono, mengatakan pada kedatangannya juga membawa sejumlah dokumen, termasuk ijazah asli.

Mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan ijazah S1 Fakultas Kehutanan UGM.

"Nanti diserahkan, disampaikan kepada penyidik, tergantung penyidik nanti apakah menggunakan dan melakukan penyitaan. Bapak (Jokowi) secara konsisten akan mengikuti kasus hukum dan menghargai semua proses yang terjadi dan hari ini bisa dilihat penjadwalan Bapak untuk dimintai keterangan dilakukan di Polresta Surakarta," kata dia melansir ANTARA.

Ia mengatakan Jokowi dari awal konsisten dan berkomitmen mengikuti proses hukum kasus tudingan ijazah palsu tersebut.

"Terus disampaikan, jika ijazah tersebut akan dilakukan untuk penegakan hukum termasuk di kepolisian, termasuk digunakan di pengadilan akan diserahkan sesuai mekanisme yang ada," paparnya.

Disinggung soal saksi, Firmanto mengatakan sudah dilakukan sejak Senin (21/7).

"Senin waktu kami tahu ada proses penyidikan yang dilakukan di Polresta Surakarta ada delapan saksi, dan kemarin kurang lebih sepuluh, hari ini ada ini sembilan," ujar dia.

Mengenai munculnya sejumlah nama terlapor yang beredar saat ini, ia mengatakan hal itu bagian dari proses penyelidikan.

"Jadi waktu itu bapak hanya mengajukan pengaduan, ada situasi bapak merasa difitnah dan dicemarkan nama baiknya dan membawa dokumen-dokumen terkait lainnya. Tentu dalam proses penyelidikan ditemukan fakta dan nama. Dari proses lidik itulah timbul nama-nama yang beredar saat ini," jelasnya.

Ia mengatakan dari proses penyelidikan naik ke penyidikan dan didapati ada proses pidana.

"Kita cermati saja karena dari proses pengaduan yang disampaikan, kita ada lima nama dalam proses lidik itu. Kemudian berkembang ada laporan lain yang digabungkan dalam satu perintah penyidikan, kita tunggu saja. Siapa melakukan apa dan akan mempertanggungjawabkan secara hukum," katanya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak