Angkat Tema Atita, Atiki dan Anagata, Ini Makna Peringatan Malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran

Dalam kirab topo bisu ini yang menjadi cucuk lampah adalah Pangeran Sepuh GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 27 Juni 2025 | 16:18 WIB
Angkat Tema Atita, Atiki dan Anagata, Ini Makna Peringatan Malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran
Kirab pusaka malam satu suro di Pura Mangkunegaran Surakarta. (Suara.com/Ari Welianto)

Kemudian, terdapat prosesi "Laku Tapa Bisu" yakni ritual mengelilingi Pura Mangkunegaran dengan berjalan kaki tanpa alas, tidak bersuara, hingga tidak melakukan aktivitas lainnya.

Prosesi tersebut sebagai refleksi diri terhadap perjalanan pada tahun sebelumnya dan menuju perjalanan baru. Sehingga energi lama dilepaskan dan pemaknaan baru telah dibuka.

Pusaka dalem pada Laku Tapa Bisu akan dibawa abdi dalem Makunegaran dan diikuti barisan kirab yang dipimpin cucuk lampah.

Rute Kirab Pusaka 1 Suro Dal 1959 akan dimulai dari Pura Makunegaran, Koridor Ngarsopuro, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Kartini, Jalan R.M. Said, Jalan Teuku Umar, Jalan Slamet Riyadi, Koridor Ngarsopuro, dan kembali ke Pura Mangkunegaran.

Baca Juga:Kirab Pusaka Mangkunegaran dan Bekal Doa Sakral dari KGPAA Mangkunegara X

Mengikuti aturan adat, masyarakat yang hadir dalam acara ini perlu memakai pakaian yang sesuai, yaitu kemeja hitam dan bawahan kain yang tidak berkain batik motif parang, lereng, atau kain bludru.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini