Tim Ranger Cemoro Sewu kemudian berangkat untuk melakukan evakuasi setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
Senin (4/11/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, semua pendaki berhasil dievakuasi ke basecamp dalam keadaan selamat.
Usai kejadian tersebut, pihak pengelola basecamp memutuskan untuk melakukan evaluasi dan memberlakukan sanksi sementara kepada panitia penyelenggara open trip ini.
"Pemeriksaan dan blacklist sementara dikenakan untuk memastikan keamanan pendakian di masa depan," kata Miko.
Miko mengimbau kepada pendaki yang berencana mendaki ke Gunung Lawu untuk mempersiapkan fisik, mental, serta peralatan dengan matang.
Baca Juga:Niat Rayakan Tahun Baru di Gunung Lawu, Dua Wanita Ini Malah Hipotermia, Evakuasi Berjalan Dramatis
"Bagi yang mengikuti pendakian bersama atau open trip, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu terhadap penyelenggara, agar perjalanan mendaki bisa berlangsung aman dan nyaman," tambah Miko.
Sementara itu, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Sarangan, Supriyanto mengatakan, rombongan open trip berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Namun dengan peserta dari beberapa daerah, termasuk Magetan.
“Lima pendaki yang terdampak adalah Nisa dari Semarang, Aulia dari Magetan, Anisa dari Karanganyar, Lia dari Semarang, dan Dwi dari Jepara. Mereka semua adalah wanita, dan rombongan ini dipimpin oleh Fikri Ade dari Jepara,” kaya Supriyanto.
Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh inti turun di bawah 35 derajat Celsius.
Kondisi ini terjadi karena tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada mampu memproduksinya, misalnya karena terpapar suhu dingin yang ekstrem.
Hipotermia dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari menggigil, kelelahan, kebingungan, hingga koma dan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada orang yang terpapar suhu dingin yang ekstrem, seperti saat mendaki gunung atau berendam di air dingin.