SuaraSurakarta.id - Harga kelapa parut di sejumlah Pasar Tradisional Kota Solo mengalami lonjakan signifikan.
Bahkan harga tersebut kini masih terbilang tinggi, hingga mencapai Rp 14 ribu per butir.
Dimana biasanya harga kelapa parut hanya Rp 8 ribu per butir normalnya.
Kondisi itu membuat sejumlah pedagang menjerit dan kelimpungan.
Baca Juga:Astaga! Pria Ini Tega Jual Video Porno Anak-anak, Akhirnya Dibekuk Polisi, Ini Kronologinya
Hal tersebut terlihat di Pasar Legi, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
"Benar mas. Harganya sekarang cukup tinggi. Ini memberatkan kami," ungkap salah satu pedagang, Ojo, Jumat (9/5/2025).
Dia menceritakan, harga kelapa tersebut berada di kisaran Rp 14 ribu per butir untuk kelapa berukuran besar dan Rp 12 ribu per butir untuk kelapa berukuran sedang.
"Naik turun, sebelumnya bisa Rp 15 ribu - Rp 16 ribu seminggu lalu," paparnya.
Diakuinya, kenaikan harga kelapa parut tersebut berimbas pada distribusi dari petani kepada pedagang pasar.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban di Kabupaten Sragen Mulai Naik
Menurutnya, pasokan kelapa parut kini juga menurun ke pedagang
"Kadang dapat kiriman kadang enggak. Saya dapat kiriman dari Wates, DIY. Biasanya saya ambil 500 butir," lanjut dia.
Lebih lanjut, Ojo menerangkan kenaikan harga kelapa parut telah terjadi hampir satu tahun. Sejak pertengahan tahun 2024 lalu, kenaikan harga kelapa mulai signifikan.
"Dulu normalnya untuk kelapa ukuran gede Rp 7 ribu dan sedang Rp 6 ribu," tambahnya.
Bahkan menurut Ojo, harga kelapa parut sempat mencapai titik tertinggi menjelang Lebaran tahun ini dimana satu butir kelapa parut ukuran besar berkisar di Rp 25 ribu per butir.
Kondisi tersebut diakui Ojo berimbas pada penurunan daya beli masyarakat untuk kelapa parut. Ojo melanjutkan, biasanya ia bisa menjual kelapa parut dalam sehari mencapai 200 butir. Namun sejak harga kelapa parut melonjak, pembeli mulai menurun hingga mencapai separuhnya.