Pemudik lain, Mundoko juga menyampaikan rasa senang dan terima kasih atas program mudik gratis ini, sebab para perantau yang selama ini bekerja sebagai karyawan, pedagang kaki lima, dan asisten rumah tangga bisa terbantu.
"Saya hendak pulang ke Pekalongan, pulang bersama keluarga. Kerja hampir 10 tahun, 'ojol' (ojek online) sekitar lima tahun lalu. Ada mudik gratis lumayan, hemat sekitar Rp400 ribu per orang yang biasanya buat ongkos," katanya, didampingi sang istri.
Ia berharap program semacam itu terus ada di tahun-tahun ke depan, apalagi banyak juga teman-teman tunanetra dan disabilitas lain yang memanfaatkan program tersebut.
"Terima kasih banyak, jadi bisa meringankan biaya. Hemat bisa Rp500 ribu. Dulu sudah pernah ikut (mudik gratis, Red.) sekali. Lumayan, (uangnya, Red.) bisa untuk makan di rumah," ujarnya pula.
Baca Juga:Jumlah Pasien Melonjak, Ahmad Luthfi Minta Peningkatan Layanan RSUD Dr Moewardi Solo