Melihat Menu Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Solo, Siswa Ungkap Sayur Terlalu Pedas

Ketiga SD tersebut berada di Kecamatan Jebres, yakni SD Tugu, SD Jagalan, dan SD Sabrang Lor.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 25 Juli 2024 | 11:16 WIB
Melihat Menu Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Solo, Siswa Ungkap Sayur Terlalu Pedas
Siswa SD Tugu Solo saat menikmati menu dari program makan bergizi gratis, Kamis (25/7/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Ratusan siswa di tiga Sekolah Dasar (SD) di Kota Solo memperoleh uji coba program makan bergizi gratis, Kamis (27/7/2024).

Ketiga SD tersebut berada di Kecamatan Jebres, yakni SD Tugu, SD Jagalan, dan SD Sabrang Lor.

Dari pantauan di lapangan, para siswa sangat menikmati makan bergizi gratis yang merupakan program pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Nasi box tersebut diantar oleh pengemudi ojek online Gojek yang diambil dari UMKM yang berada di wilayah Kecamatan Jebres. 

Baca Juga:3 SD di Solo Jadi Lokasi Uji Coba Makan Siang Gratis, Setiap Hari Selama Dua Pekan

Untuk menu pada uji coba program bergizi gratis ada nasi, sayur oseng sawi putih, ayam tepung, buah pepaya, dan susu.

Meski para siswa menikmati, namun banyak siswa yang sayurnya tidak di makan. Karena sayurnya agak pedas, dan banyak siswa yang tidak suka pedas sehingga hanya makan nasi dan ayam tepung saja.

Buahnya pun ada juga yang tidak di makan. Karena banyak yang tidak suka d sama buah pepaya.

Ada juga siswa yang membawa pulang nasi box tersebut. Karena memang dari rumah sudah sarapan, sehingga masih kenyang.

"Sayurnya lumayan pedas, jadi tidak di makan. Tidak suka pedas," ujar salah satu Siswa SD Tugu, Yuhan Ahmad (7) saat ditemui, Kamis (27/7/2024).

Baca Juga:PDIP Siap Hadapi Gusti Bhre di Pilkada Solo 2024, FX Rudy: Monggo, Kita Petarung!

Menurutnya tadi sempat dicicipi sayurnya ternyata pedas. Jadi tidak di makan, makan pakai ayam tepung saja.

"Ayamnya enak tapi sayurnya pedas," katanya.

Yuhan juga tidak makan buahnya, karena memang tidak suka pepaya.

"(Buahnya nggak di makan) Nggak. (Kenapa?) Nggak suka, sukanya apel," sambung dia.

Yuhan dan teman-temannya mengaku senang adanya makan gratis ini. Kalau menunya berbeda-beda dan tidak pedas.

"Senang, kalau bisa lauknya telor karena suka telor. (Bawa bekal?) Tidak bawanya pas TK, kalau sarapan biasanya pakai telor kasih loncang," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan siswa lain, Alifa Naila (7) yang tidak makan sayurnya karena pedas. 

"Sayurnya pedas. Kalau ayamnya suka, enak," ungkap dia.

Tidak hanya sayur, Alifa juga tidak makan buah pepaya. Karena tidak suka sama pepaya.

"Tidak suka. Sukanya pisang," imbuhnya

Sementara itu Kepala SD Tugu, Nuning Harmini mengatakan yang mendapatkan makan gratis ini sesuai jumlah siswa yakni 213 siswa.

"Jumlah siswa di sini 223 siswa tapi ordernya lebih sekitar 240 box. Ini salah satu lokasi uji coba untuk makan siang gratis," terang dia.

Nuning mengaku senang jika sekolahnya jadi lokasi uji coba makan siang gratis. ini. Di sini hanya menerima nasi box saja, kalau yang mengirim itu dari Gojek.

"Tadi menunya sudah memenuhi kadar empat sehat lima sempurna. Ada nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Ini akan berlangsung selama 12 hari dan setiap hari," jelasnya.

Nuning menambahkan selama ini konsumsi yang di makan anak-anak itu kalau dibawain dari rumah itu nasi dan sosis goreng atau nugget. Karena banyak siswa itu yang tidak suka sama sayur, berharap dengan makan bersama ini dan pengawasan dari guru bisa suka sayur.

"Ini semoga menambah nilai gizi buat para siswa dan siswa tahu kalau makanan bergizi seperti ini. Ini buat perbaikan gizi anak-anak, juga buat mengedukasi soal makan bergizi," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak