SuaraSurakarta.id - Tiang soko guru utama yang berada di Masjid Agung Surakarta mendesak untuk diperbaiki. Pasalnya soko guru yang sudah berusia ratusan tahun ini kondisinya berlubang cukup lebar gara-gara dimakan rayap.
Pantauan Suara.com di lapangan, soko guru yang berlubang itu di bagian utama masjid nomor empat bagian selatan. Kondisi berlubang cukup besar dan di bagian bawah soko guru.
Bahkan setelah dicek oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X ternyata berlubangnya itu naik ke atas, sehingga terancam keropos. Lubang itu diketahui sebelum bulan Ramadhan 2024 lalu.
"Ada tiang soko guru yang berlubang cukup besar. Ini soko guru di bagian utama masjid," ujar Sekretaris Pengurus Masjid Agung Surakarta, Abdul Basid saat ditemui, Selasa (12/6/2024).
Baca Juga:Senyum Samin Uangnya Habis Dimakan Rayap Dapat Ganti, Meski Tidak Penuh, Namun Langsung Daftar Haji
Basid menjelaskan, di bagian atas setelah dicek banyak yang keropos dan harus segera ditangani supaya tidak semakin lapuk. Kondisi itu butuh penanganan serius dan pastinya anggaran yang besar.
"Di bagian atas juga keropos setelah dicek. Pastinya butuh penanganan serius, untuk penanganan pertama itu disemprot dengan anti rayap," katanya.
Menurutnya, dahulu banyak soko guru dan di bagian atas berlubang dan keropos. Meski sudah ditangani, namun ada titik lain yang berlubang. Setelah dideteksi, dengan sensor rayap ternyata ada jalur rayap sampai ke luar masjid.
"Kalau dulu penanganan itu digroting atau ditambal. Kalau itu diganti dengan soko goro lain jelas nilai sejarah berkurang," ungkap dia.
"Dulu serambi depan juga pernah dimakan rayap terus diberi tulangan besi. Lalu dikasih serbuk dan perekat terus dipoles, sehingga seperti tampak utuh," ceritanya.
Soko guru itu, lanjut dia, berusia ratusan tahun bahkan masih asli. Dari awal hingga sekarang belum pernah diganti.
"Itu masih asli belum pernah diganti. Usianya jelas sudah ratusan tahun," sambung dia.
Sementara itu Kepala Bagian Tata Usaha Masjid Agung Surakarta, M.Alif mengatakan tiang soko guru yang berlubang itu. Ketahuan itu sebelum bulan ramadan tahun ini.
"Itu baru saja, sebelum puasa kemarin. Untuk penanganan sementara itu pencegahan anti rayap. Rencana nanti akan di treatment, semua soko guru," tandasnya.
Rencana penangan tiang soko guru itu akan dikerjakan dengan menggunakan anggaran dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) sebesar Rp 16 miliar.
Pengurus Masjid Agung Surakarta pun menyambut baik adanya dana hibah dari UEA untuk revitalisasi. Nanti tidak hanya soko guru yang diperbaiki tapi juga menara masjid, tempat parkir, hingga di kawasan depan masjid.
Kontributor : Ari Welianto