SuaraSurakarta.id - Pedagang Pasar Klitikan Notoharjo Solo, Nur Hafizhin (27) mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Solo di Pilkada Solo lewat PDIP menghadapi Pilkada 2024.
Pedagang mur dan baut ini mendaftar ke kantor DPC PDIP Solo, Senin (22/4/2024) kemarin.
"Iya sudah daftar di DPC (PDIP Solo)," ujarnya, Selasa (23/4/2024).
Bukan tanpa alasan Nur Hafizhin ikut penjaringan sebagai bakal calon wakil wali kota lewat PDIP.
Baca Juga:Rekrutmen Terbuka PDIP Menuju Pilkada Solo Sebagai Uji Kader? Ini Kata Pengamat UNS
Ia melihat perekonomian di Kota Solo perlu lebih baik lagi dan itu menjadi motivasi maju di penjaringan.
"Background saya kan dari UMKM. Jadi ingin menggerakkan perekonomian Solo dan itu perlu digiatkan lagi," ungkap warga Kratonan, Serengan ini.
Dengan background sebagai pedagang di pasar, ikut merasakan dampak beberapa tahun terakhir setelah adanya virus corona.
"Makanya saya pengen ikut memulihkan perekonomian. Ini kenapa saya coba nyalon jadi wakil wali kota," sambungnya.
Jadi motivasi mendaftar itu ingin andil langsung menata Kota Solo, khususnya penataan pasar dan pedagang kecil sebagai pelaku riil penggerak ekonomi kerakyatan.
Baca Juga:Hasto Disebut Jadi Penghalang Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Gibran: Silahturahmi Kok Dilarang
"Saya pengen ikut memulihkan perekonomian itu. Visi misi saya ingin Solo jadi kota barometer kota di Jawa Tengah," papar dia.
Diakuinya keinginan ikut kontestasi di Pilkada Solo sudah lama dan prosesnya lama. Maju sebagai wakil wali kota ini satu langkah lebih maju untuk karir politiknya.
"Kalau keinginan itu sudah lama, sudah beberapa tahun yang lalu sekitar 3-4 tahun lalu. Ini jadi satu langkah dari beberapa langkah yang ingin saya canangkan di karir politik," UU kata dia.
Ia tidak merasa minder untuk ikut penjaringan buat Pilkada Solo. Karena di dalam Undang-undang (UU) itu minimal untuk maju itu usia 25 tahun, tidak ada dorongan dari luar dan murni dari sendiri.
"Tidak (minder). Kalau sesuai UU, saya sudah sesuai jadi memberanikan diri untuk daftar, sudah punya KTA PDIP juga," imbuhnya.
Nur Hafizhin jadi pedagang mur dan baut itu sudah dua tahun lebih ini. Selama 6 bulan di Pekalongan, lalu 1,5 tahun di Pasar Klitikan Notoharjo Solo.
"Jadi jualan mur dan baut itu sekitar dua tahun. Itu usaha sendiri, biasa itu Pasar Notoharjo dan lanjut di Bekonang (Sukoharjo)," paparnya.
Ia menambahkan untuk omzet jualan rata-rata itu Rp 200 ribu per hari. Kalau lagi ramai bisa dapat Rp 500 ribu.
Tidak hanya mur dan baut yang dijual, ada juga gantungan kunci yang dijual Rp 10.000 untuk 6 pcs. Ada juga kran air.
"Harga mur dan baut itu rata-rata Rp 500,00. Tidak minder meski sebagai pedagang mur dan baut maju penjaringan," terang dia.
Berharap lolos penjaringan bakal calon wakil wali kota Solo. Ini juga bisa menginspirasi anak muda yang antipati dengan politik.
"Ya harapannya bisa lolos. Tapi tetap yang terbaik PDIP bisa memilih calon terbaik. Calon lain tidak masalah penting baik untuk PDIP sendiri," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto