SuaraSurakarta.id - Eko Alif Muryanto, salah satu pelaku UMKM di Solo tak menyangka produksinya bisa menembus pasar mancanegara.
Dia merupakan perajin sangkar burung di kampung Debegan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Usaha rumahannya yang sudah dimulai sejak 2014 dengan memanfaatkan limbah paralon dan limbah akrilik transparan.
Usut punya usut, Eko mengakui usahanya semakin berkembang setelah mendapat bantuan modal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
Baca Juga:Bawa Persis Solo Raih Win Streak, Milomir Seslija Jadi Pelatih Terbaik Bulan Maret
"Saya ambil Rp30 juta untuk membangun workshop kita yang lebih gede. Dulu cuma pakai teras rumah saja. Setelah kami ambil KUR di BRI Solo kita bangun workshop dengan ukuran yang lebih gede," ungkap pemilik UMKM Eank Solo tersebut, Minggu (21/3/2024).
Meskipun sudah pernah mendapatkan fasilitas kredit dari BRI, Eko mengatakan tak cuma uang saja yang bisa memajukan UMKM. Untuk saat ini, menurutnya bantuan berupa berbagai pelatihan lebih diperlukan.
"Kalau UMKM banyak dari mereka pasti lebih suka bantuan dana, karena dana itu fleksibel bisa untuk beli bahan baku, bisa untuk bayar karyawan dan sebagainya. Tapi kalau saya akan lebih memilih bantuan itu berupa fasilitasi," jelas dia.
Fasilitas tersebut menurut Eko dapat berupa pembuatan dokumen-dokumen usaha atau pun surat keterangan sah barang. Dokumen-dokumen tersebut sangat dibutuhkan untuk UMKM sangkar burung miliknya, terutama untuk kepentingan ekspor.
"Misalkan difasilitasi pembuatan dokumen-dokumen usaha. Kalau saya pribadi, terutama di dokumen-dokumen pemasaran luar negeri, seperti PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) atau SKA (Surat Keterangan Asal Barang)," harap Eko.
Baca Juga:BRI Berikan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Program Super AgenBRILink