"Hingga saat ini tak seorang pun yang tahu di mana sepasang pengantin tersebut. Jadi dari cerita itulah mata air dinamakan umbul manten, yang berati mata air pengantin," sambungnya.
Mujahid menyebut bahwa di umbul kemanten ini ada legenda 'Sumpil Buntung'.
Dulu umbul kemanten itu dijadikan sebagai tempat berwisata keluarga Keraton Kasunanan Surakarta.
"Betul, dulu dijadikan tempat berwisata bagi keluarga keraton. Di radius 200 meter dari umbul kemanten ke arah timur itu sumpil (siput) buntung tapi kalau ke arah barat tidak," terang dia.
Baca Juga:Siap-siap! Solo Bakal Punya Destinasi Baru, Museum Sains dan Teknologi Super Canggih
Diceritakan, dulu keluarga keraton datang berwisata ke umbul kemanten untuk mandi dan bersantai ria. Pada saat itu putri raja sedang berjalan di aliran sungai dekat umbul kemanten.
Saat berjalan kakinya kena sumpil dan berdarah. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada raja.
"Raja lalu mencabutnya dengan jari tengah dan berkata 'sokben sak anak turunmu, koe ora lancip tapi buntung'. Jadi membuat sumpil disekitar umbul kemanten menjadi buntung termasuk yang baru lahir," tandasnya.
"Sumpil buntung berada di radius 200 meter sebelah timur, tapi yang sebelah barat tidak, anehnya itu," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:Satu Lagi Petugas KPPS di Klaten Meninggal Dunia Usai Bertugas