Selama jadi driver ojol, mangkalnya di sekitar kampus UMS. Setiap pagi pasti sering dapat order seperti mengantar ke daerah Blulukan atau Manahan.
"Jadi ojol belum bisa jadikan untuk keperluan sehari-hari. Tiap narik itu dapat sekitar Rp 25.000 tiap 3-4 jam, kadang juga lebih," imbuh dia.
Setelah Pemilu selesai rencana akan aktif lagi sebagai driver ojol. Ini sambil menunggu penetapan dan pelantikan sebagai anggota DPRD.
"Rencana mau aktif lagi. Ya, waktu-waktu dekat ini," kata bapak tiga putra ini.
Baca Juga:Dua Demo Terjadi di Kota Solo, Setelah Tuntut Pemakzulan Presiden Jokowi Muncul Aksi Bela KPU
Saat maju caleg dan resign dari ATMI, ia sempat dapat wejangan dari keluarga agar dipikirkan lagi. Mereka menyebut kalau politik itu kejam, apalagi orang baru yang terjun di politik.
"Pas maju itu banyak yang bilang agar dipikir dulu. Saya minta doa restu sama keluarga kalau mau maju," sambungnya.
Sebelum aktif masuk PSI, Mukti aktif sebagai relawan Jokowi Pro Jokowi (Projo) sejak 2019. Selang dua tahun gabung ke PSI karena Jokowi.
"Baru PSI, sebelumnya tidak pernah ikut politik. Jenuh lihat politik, terus saya lihat di TV l, Pak Jokowi kurang ada yang bela. Kenapa kok saya tidak masuk politik ya," ceritanya.
Setalah masuk dan fokus di politik, Ia didampingi Ketua DPC PSI Solo saat itu Antonius Yoga untuk mulai bersosialisasi dengan masyarakat.
Baca Juga:3 Putranya Lolos Anggota DPRD, Mantan Bupati Sukoharjo: Didikan Hambalang, Kawah Candradimuka!
"Saya maju, karena ingin memastikan hal semua warga tidak mampu menerima batuan pangan dan KIS. Makanya saya ambil di komisi 4," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto