SuaraSurakarta.id - Founder Tahir Foundation, Dato Sri Tahir menjadi sorotan publik saat bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu karena pendiri Mayapada Group itu memanggil Gibran dengan Pak Wapres. Padahal, hasil pemilu 2024 ini belum diumumkan oleh KPU.
"Pak Wapres, selamat ya," ujar Dato Sri Tahir dikutip dari video TikTok @solo.times pada Rabu (21/2/2024).
Di ujung video, Founder Tahir Fondation itu kembali menjelaskan ke wartawan dan memanggil Gibran dengan sebutan 'pak wapres'.
Baca Juga:Gibran Blak-blakan Soal Isu Bocoran Susunan Kabinet, Ternyata Menunggu Ini
"Jadi kami lapor sama pak wapres, sekarang pak wapres," ujarnya.
Sontak saja publik pun langsung merespon unggahan video tersebut.
"Pak dato' Sri tahir ini piye sih, koq udah dipanggil pak wapres, ntar kubu sebelah makin kepanasan," tulis netizen.
"Keknya di era 2024-2029 Indonesia benar2 punya Wakil Presiden," tulis netizen.
"Ah si dato bisa aja ngomong wapres.. kan jd tmbh smngt demonya orng sebelah," tulis netizen.
Baca Juga:Sambut Revitalisasi, Pemkot Solo Tertibkan Pedagang Bandel di Alun-alun Keraton Solo.
Diketahui Pemerintah Kota Surakarta menyiapkan satu lagi objek wisata untuk masyarakat, yakni museum, sains, dan teknologi yang ada di Pedaringan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.
"Harapannya ini bisa selesai sesuai timeline yang ada dan bisa menjadi destinasi baru kebanggaan warga Solo," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat meninjau proyek yang didirikan oleh Tahir Foundation tersebut di Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/2/2024).
Ia mengatakan usai dibuka untuk fase satu diharapkan museum bisa jadi destinasi wisata edukasi untuk masyarakat.
"Juli ya, ini sambil jalan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, pendiri Tahir Foundation Dato Sri Tahir berharap pembangunan secara keseluruhan bisa selesai hingga akhir tahun.
Dengan demikian, ia berharap dengan selesainya pembangunan tahap dua di akhir tahun, proyek secara keseluruhan dapat mulai dibuka untuk umum.
"Semua harus dikebut, semua kerja keras," katanya.
Ia mengaku sejauh ini cukup puas dengan progres pembangunan museum, sains, dan teknologi yang menelan anggaran hingga Rp600 miliar tersebut karena akan menjadi salah satu proyek besar kebanggaan warga Solo.
Mengenai proyek tersebut, dikatakannya, ada dua hal yang akan disegerakan, yakni ruang luar angkasa dan ruang purbakala.
"Yang luar angkasa ini kami sudah bicara sama China, akan di-support. Nah mengenai purbakala kami mau cari tulang yang besar. Jadi jelas ya visinya, kami tempatkan di Solo jadi bagus," katanya.