SuaraSurakarta.id - Warga Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri digegerkan dengan seorang guru yang tewas dengan cara bakar diri.
Kejadian itu berlangsung, Kamis (11/1/2024) siang di halaman rumah korban berinisial MS (44).
Meski sempat diberikan pertolongan, namun pria kelahiran Wonogiri 19 Juli 1979 tersebut tak bisa diselamatkan dan meninggal dunia.
Melansir Suarabaru.id--jaringan Suara.com, Jumat (12/1/2024), Kapolres Wonogiri AKBP Indra Waspada melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo, menjelaskan MS bekerja sebagai guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah sebuah sekolah di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri.
Baca Juga:Serial Killer Wonogiri: Korban Pembunuhan Sarmo Bertambah Jadi 3 Orang, Siapa Sosoknya?
Pemicu dia bunuh diri dengan cara pati obong tersebut, masih dalam penyelidikan petuga.
Diduga, MS mengalami putus asa atas derita sakit komplikasi yang tak kunjung sembuh, meski telah diobatkan ke mana-mana.
Hal tersebut, kemudian memicu korban mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri.
"Media bakar dirinya memakai kasur yang disiram dengan bahan bakar jenis Pertamax. Lokasinya di halaman depan rumahnya," kata AKP Anom Prabowo.
Begitu kasur yang disiram Pertamax menyala, yang bersangkutan kemudian menghamburkan dirinya ke api pembakaran kasur yang berkobar.
Baca Juga:Serial Killer Wonogiri: Pesan WA Terakhir Sunaryo untuk Sang Istri Sebelum Dihabisi Sarmo
Bunuh diri dengan cara pati obong ini, diketahui secara tak sengaja oleh Saksi Sutrisno, yang saat itu berada di saluran air berjarak sekitar 50 Meter (M) dari rumah korban.
Kepada petugas, Sutrisno, menyatakan saat itu mendengar suara letupan dan melihat ada asap yang muncul dari halaman rumah korban.
Selanjutnya, Sutrisno memberitahukan hal tersebut kepada Saksi Dwi Purwito, untuk bersama-sama mendekat guna memberikan pertolongan. Bersama para tetangga, kemudian dilakukan pemadaman api dan menolong korban untuk dilarikan ke RSUD Wonogiri.
Tapi pertolongan yang diberikan oleh petugas medis rumah sakit, gagal menyelamatkan nyawanya, karena luka bakar yang dialami korban begitu parah. Setelah menjalani pemeriksaan, jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.