SuaraSurakarta.id - Aksi pembunuhan sadis terjadi di Dusun Ciman, Desa Semagar, Girimarto, Wonogiri dengan pelaku bernama Sarmo sekaligus mengungkap serial killer Wonogiri.
Dia tega menghabisi dua nyawa sekaligus yakni Sunaryo (46) warga Dusun Panggil Jatipurno Wonogiri, dan Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang Sajen Kecamatan Trucuk Klaten.
Sarmo menghabisi dua korban dengan diracun apotas. Bahkan salah satu korban dibakar dan tulangnya ditumbuk menggunakan potongan kayu hingga menyisakan sisa serpihan kerangka kecil kecil.
"Apotas dimasukkan es teh untuk Sunaryo. Kalau Agung, racun dimasukkan ke botol air mineral," ujar Sarmo, Sabtu (9/12/2023).
Baca Juga:Rekonstruksi Pembunuhan Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, 22 Adegan Diperagakan di Tiga Lokasi
Sarmo memberikan air mineral yang berisi racun saat Agung datang ke gubuk atau rumah di penggergajian milik Sarmo.
Agung disebut mengejar Sarmo hingga ke gubuk untuk menagih utang.
"Apotas itu sudah di jok sepeda motor. Kebetulan di gubuk juga ada air. Kemudian saat Agung datang saya kasih minum, langsung diminum. Agung dikuburkan di hutan, saya pikul sendiri. Yang gali lubang karyawan saya, tapi mereka tidak tahu kalau untuk mengubur," jelas Sarmo.
Kasatreskrim Polres Wonogiri Iptu Yahya Dhadiri mengatakan kerangka Sunaryo ditemukan dalam kondisi berantakan. Sebab tulangnya dibakar dan abunya atau serpihan tulang dibuang dengan tanah.
Kapolres Wonogiri AKBP Indra Waspada menjelaskan, awalnya jenazah Sunaryo ditimbun di bawah dipan tempat tidur pelaku selama tiga bulan. Kemudian disiram solar untuk menyamarkan bau.
Namun, karena takut ketahuan, mayat digali dan dibakar. Bukan hanya itu tulangnya ditumbuk hingga menyisakan serpihan kerangka.
Sementara itu, korban Agung dikubur di area hutan setelah meninggal diracun oleh Sarmo. Agung dikubur sendiri oleh Sarmo. Bahkan pelaku menggotong sendiri jenazah ke hutan.