SuaraSurakarta.id - Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengaku belum ada komunikasi dengan Gibran Rakabuming Raka usai diumumkan sebagai cawapres mendamping capres Prabowo Subianto.
"Iya belum. Semuanya belum," ujar Teguh saat ditemui, Senin (23/10/2023).
Teguh pun memilih menunggu komunikasi langsung dari Gibran seperti apa. Karena ini urusan beliau bukan dirinya.
"Itu bukan urusan kita, ini semua urusannya beliau. Kita menunggu saja," tandas Teguh.
Teguh juga belum mengetahui soal informasi Gibran akan mundur sebagai wali kota Solo, Rabu (25/10/2023) besok.
"Saya dalam kapasitas ini, belum tahu. Saya kan baru dari Malang dan berangkat kerja hari ini, jadi belum ketemu siapa-siapa," ungkap dia.
Untuk tugas-tugasnya dari awal hingga Gibran yang akan maju sebagai cawapres sejauh ini masih sama.
Terkait nanti akan cuti atau mengundurkan diri untuk berkampanye, Teguh juga tidak tahu.
"Saya belum tahu, coba tanyakan langsung ke beliau (Gibran) supaya tidak simpang siur. Karena posisi beliau masih wali kota, jadi jangan berandai-andai sampai ada pernyataan dari beliau yang hubungannya dengan posisi beliau sebagai wali kota," paparnya.
Baca Juga:Viral Meme Keringetan Pilih Prabowo vs Ganjar: Mau Dinasti Jokowi atau Dinasti PDIP?
Diakuinya tidak ada hari libur, karena setiap akhir pekan selalu mendapatkan disposisi dari wali kota untuk menghadiri kegiatan.
"Sama saja dari awal hingga sekarang. Saya tidak ada hari libur dari awal saya masuk di sini," katanya.
Meski tidak ada hari libur, Teguh tetap menjalankan itu sampai saat ini. "Itu tetap saya jalani sampai hari ini. Jadwalnya pun tidak tambah atau berkurang, kalau pas kosong ya kosong," jelas dia.
Teguh juga belum tahu saat Gibran cuti nanti seperti apa atau diapakan. Kalau regulasinya itu sudah jelas, lewat kementerian dalam negeri lalu ke gubernur sebagai pejabat yang ditugaskan oleh presiden untuk membawahi bupati wali kota.
Ketika ditanya apakah siap menggantikan posisi wali kota, Tegus menegaskan tidak ada kata siap dan tidak siap.
"Artinya itu dalam regulasinya kan sudah jelas, masak mau dicarikan wakil sing anyar kan tidak. Kedudukan wakil mestinya mewakili bila mana pimpinannya itu berhalangan," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto