SuaraSurakarta.id - Soud binti Abdul Kadir Al Jufri (60) jadi salah satu korban kebakaran gudang rongsok, Selasa (3/10/2023).
Warga Kampung Joyosugiran, Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo yang viral akrena uangnya hangus terbakar akhirnya angkat bicara.
Diceritakan bahwa uang yang hangus terbakar mencapai sekitar Rp 16 juta. Namun yang berhasil diselamatkan dan diganti sama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Solo hanya Rp 9.150.000.
"Sebenarnya totalnya itu lebih dari Rp 9.150.000, tapi sudah tidak ada yang bisa dilihat. Masih banyak itu jumlahnya," ujarnya saat ditemui di rumah saudaranya di Semanggi, Kamis (5/10/2023).
Baca Juga:Heboh! Rumah Warga di Sumenep Ini Tiba-Tiba Muncul Api Misterius
Diakuinya jumlah uang yang disimpan di dalam lemari dan laci (slorokan) itu sekitar Rp 11 jutaan lebih, tapi yang bisa diselamatkan hanya Rp 9.150.000.
Itu belum uang yang ada di dompet sekitar Rp 5 juta, dan itu tidak bisa diselamatkan.
"Yang disimpan itu sekitar Rp 11 juta lebih, hancur lalu ditaruh kresek sedangkan yang di dompet ada Rp 5 juta. Total itu sekitar Rp 16 juta, tapi kalau tidak ada bukti atau identitas kita tidak bisa karena sudah hangus," katanya.
Soud mengatakan uang yang hangus itu baru saja dapat arisan. Sedangkan yang habis tidak tersisa itu baru saja dapat nagih hutang di Pasar Klewer dan belum ada 30 menit sudah hangus.
"Memang tidak disimpan di bank, karena ini hutang piutang. Jadi nagih, besok ada yang bayar," sambung dia.
Baca Juga:Dua Dukun Abal-abal Pengganda Uang di Langkat Ditangkap, Korban Dijanjikan Uang Rp 1 Miliar
Menurutnya tersebut rencana mau dipakai buat modal dari usaha kain suplai barang-barang konveksi yang sudah lama ditekuni ini. Namun belum kesampaian malah hangus terbakar.
"Rencana kepenginnya itu muter buat modal usaha," ucapnya.
Uang yang hangus terbakar itu diambil oleh keponakan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Waktu itu api sudah padam tapi masih panas.
"Ngambil uangnya itu malamnya pas api sudah padam tapi kondisinya panas. Jadi ponaan langsung pada cari barang-barang yang bisa diselamatkan dan ditemukan uang itu," papar dia.
"Paginya itu cari lagi, menemukan cincin milik saya dan kakak lalu kalung. Kalau yang lain sudah hangus tapi berusaha cari lagi," jelasnya.
Saat kejadian kebakaran dampak dari kebakaran gudang rongsok, ia sedang duduk di teras rumah bersama keluarga lalu melihat asap tebal dibelakang rumah dengan jarak 6 meter.
Kebetulan belakang rumah itu gudang rongsok yang isinya mudah terbakar seperti kayu.
"Tak berselang lama itu apinya membesar, waktu itu juga ada angin kencang. Jadi keluar asap tebal itu dengan angin langsung merambat ke rumah saya yang panjangnya 23 meter," ungkap dia.
"Dengan waktu 30 menit itu sudah abis habis barang-barang di dalam. Itu saya sedang duduk wedangan sama keluarga di teras rumah, pas lihat asap saya keluar rumah lihat ternyata ada api," lanjutnya.
Ia bersama keluarga langsung pada lari dan tidak sempat menyelamatkan apa-apa. Itu apinya cepat merambat karena kebanyakan itu kayu.
"Jadi pas tahu ada api besar langsung pada lari, tidak sempat selamatkan barang-barang," imbuhnya.
Sewaktu api membakar itu semuanya pada stres, bahkan tiga orang pingsan, yang anak, kakak saya dua orang. Karena yang di rumah waktu itu usianya sudah tua, kakak usia 73 dan 69.
"Pada stres dan pingsan. Karena sudah pada sepuh semua," pungkas dia.
Seperti diketahui, kebakaran hebat terjadi di gudang rongsok yang berada di Jalan Mojo Pasar Kliwon, Selasa (3/10/2023) sore.
Dampak dari kebakaran tersebut ada tujuh bangunan yang ikut terbakar dan hangus. Enam rumah, dua tempat usaha, dan dua fasilitas umum.
Kontributor : Ari Welianto