SuaraSurakarta.id - Relawan Bolone Mas Gibran mendirikan posko di Jalan Pakel, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Relawan yang aktif 'blusukan’ melalui kegiatan berbagi ini mengusung tagline ‘Gibran Sak Dadine’ (GSD) sebagai pemimpin nasional di 2024.
"Kita memang arahnya ke situ (Cawapres 2024-red). Mendorong Mas Gibran jadi pemimpin nasional, salah satunya menjadi cawapres," kata Ketua Koordinator Nasional Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso dilansir dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Kamis (28/9/2023) malam.
Akankah Mas Gibran akan dipinang sebagai Cawapres, Kuat menegaskan, hal itu tentu menunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK). Apakah akan mengabulkan permohonan para pemohon agar usia capres dan cawapres bisa berusia 35 tahun.
"Tunggu dari MK kalau itu," tandasnya.
Dikatakan, relawan yang tergabung disini juga sebagai relawan yang beberapa waktu lalu memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Bacapres 2024.
"Posko ini merupakan perwujudan, perjuangan bagi para Relawan Bolone Mase agar apa yang diinginkan para relawan terwujud," ungkapnya.
Disinggung apakah relawan pendukung Gibran di daerah juga melakukan hal yang sama (mendirikan posko-red), Kuat mengaku, belum mengetahui secara pasti. Pasalnya, belum ada instruksi khusus suatu saat akan berdiri masing-masing atau terpusat.
"Pasca kita deklarasi, banyak relawan dari luar kota dan provinsi di luar Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY minta dilaksanakan deklarasi, tetapi dengan nama mirip Bolone Mase tapi ala lokalitas mereka sendiri atas nama budaya, bahasa, dan sebagainya," ujarnya.
Baca Juga:Dokter Tifa Desak Prabowo dan SBY Maju Jadi Capres-Cawapres: Tiru Sosok Presiden Amerika
Dia mencontohkan, seperti di Jawa Barat. Deklarasi Bolone Mase memakai nama Balad Gibran, kalau di Nusantara Tenggara Barat (NTB), rencana mau pake nama Semeton Gibran.
Terkait seberapa besar gerakan ini masif dilakukan di luar Jawa, Kuat mengaku, hampir semua provinsi teman-teman relawan Bolone Mase bergerak di semua provinsi di Indonesia.
"Undangan dari mulai Aceh, Sumut, NTB, dan NTT. Banyak sekali. itu belum yang di Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Bahkan, DKI dan Banten," katanya.