Gibran meminta kepada korban untuk buka suara dan melaporkan. Gibran juga meminta agar tempat latihan ditutup sementara dulu.
"Sudah saya dorong untuk speak up. Idealnya tempat latihan ditutup dulu sampai nanti ada musykot. Saya sudah bilang pengurus provinsi terkait kejadian ini," paparnya.
Menurutnya Muskot ini untuk memilih ketua yang baru mengingat yang bersangkutan demisioner ketua pengkot taekwondo Solo. Karena kompetisi atau latihan itu tidak boleh berhenti.
"Harus segera dipilih ketua yang baru. Latihan tidak bisa dihentikan dan kompetisi harus tetap jalan, kan anak-anaknya punya potensi juga," ucap dia.
Baca Juga:Deretan Respon Santai Gibran Tanggapi Netizen, dari Hujatan Hingga Curhat
Gibran menambahkan kasus ini menjadi pelajaran semuanya. Orang tua diminta untuk hati-hati dan selektif dalam memilih tempat-tempat seperti ini.
"Kita juga tidak menyangka terjadi seperti itu," tandasnya.
Sementara itu salah satu pengacara korban, Widi Wicaksono mengatakan kasus ini diadukan oleh orang tua yang anaknya menjadi korban.
"Sudah diadukan dengan surat tanda bukti penerimaan pengaduan nomor STBP/188/III/2023/RESKRIM," imbuh dia.
Diceritakan awalnya itu jika anaknya itu tidak mau latihan taekwondo lagi. Terus ditanya ada apa, awalnya tidak mengaku terus digali keterangannya ternyata mengalami pelecehan seksual.
"Akhirnya ibu korban mengadukan kejadian ini ke Polresta Solo, Jumat (17/3/2023) kemarin. Korban juga menjalani visum. Ternyata ada korban lagi yang mengalami pelecehan seksual juga," pungkasnya.