Selama perjalanan, ia pernah mengalami sakit atau pegal-pegal. Kalau sudah merasakan sakit, biasanya berhenti buat istirahat, kaki diselonjorkan dan dipijat.
"Kaki pegal-pegal itu pernah terus istirahat. Dipijat lalu diolesi minyak biar enakan," sambungnya.
Ia datang ke Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah di Kota Solo merupakan kemauannya sendiri. Sebelum berangkat itu sempat latihan gowes hingga daerah Martapura, kalau berangkat sekolah juga naik sepeda.
"Ini keinginan sendiri ingin datang ke muktamar, tidak ada yang mengajak. Buat pengalaman juga gowes jarak jauh, ada latihan-latihan juga," papar dia.
Baca Juga:2.400 Warga Sulsel Berangkat ke Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah di Kota Solo
Sepeda yang dipakai gowes dari Banjarmasin merupakan sepeda hadiah khitanan dari saudara.
"Ini sepeda hadian dari saudara pas khitanan," ucapnya.
Lutfi pun memiliki harapan buat Muhammadiyah yang akan menggelar muktamar. Semoga Muhammadiyah bisa lebih baik lagi.
"Lebih baik lagi, harus lebih baik lagi," pesan dia.
Sementara itu Rektor UMS, Sofyan Anif mengatakan merasa bangga sekaligus bersyukur menerima goweser dari Palangkaraya, Banjarmasin, dan Surabaya.
Baca Juga:Jelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022, Persiapan Pengamanan Mulai Dilakukan
"Saya selalu mengikuti perkembangan mereka selama perjalanan mulai star sampai Solo. Ini sangat luar biasa, alhamdulillah mereka sudah sampai lokasi muktamar sesuai cita-cita mereka," jelasnya.