SuaraSurakarta.id - Sebuah video seorang guru menampar siswanya viral dan beredar group whatsapp (Wa).
Dalam video berdurasi 27 detik, seorang guru di SMP 1 Sawit, Boyolali berinisial R sedang menampar siswa berinisial AL. Bahkan korban ditampar beberapa kali.
Namun aksinya tersebut dicegah teman korban. Selanjutnya, korban melepas jaket almamaternya dan terlihat diambil oleh guru tersebut.
Kemudian guru berkerudung cokelat itu membawa jaket almamater siswa yang telah ditamparnya dan dibawa sambil menggunakannya untuk melap salah satu meja siswa.
Baca Juga:Pemprov Sumbar Diminta Naikkan Upah Guru Honorer dari Rp 50 Ribu Jadi Rp 100 Ribu per Jam
Kejadian tersebut di dalam ruang kelas tepatnya di dalam kelas 8A pada, Selasa (1/11/2022) kemarin pukul 10.30 WIB. Akibat tamparan tersebut, siswa kelas VIII ini mengalami trauma.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Darmanto membenarkan adanya kejadian.
Guru yang bersangkutan pun sudah dimintai keterangan oleh kepala sekolah terkait kejadian tersebut.
"Iya benar ada kejadian itu. Ini masih proses pemeriksaan oleh kepala sekolah," ujar dia, Rabu (2/11/2022).
Sementara itu Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi juga membenarkan adanya kejadian penamparan guru ke siswa.
Baca Juga:Siap-siap! Pemkab Lebak Buka Penerimaan CASN, Ada 2.224 Kuota untuk Nakes dan Guru
Dalmadi menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Diceritakan, teman korban AW kelas 8A membawa es teh pakai plastik tanpa diikat. Lalu es teh tersebut ditaruh disaku tas sebelah samping yang ditaruh di kursi.
Kemudian teman lainnya menyapu lantai dan tasnya dipindah. Tapi tanpa disadari es teh tersebut tumpah di lantai kelas.
Selanjutnya korban bermaksud membersihkan tumpahan tersebut dengan sapu dengan cara diputar-putar.
Tanpa disengaja ayunan sapu yang keadaan basah percikan air mengenai sebagian teman kelas 8A.
"Dengan adanya cipratan es teh tersebut, guru menanyakan siapa yang memercikkan air tadi dan dijawab oleh korban 'saya bu'," terang Dalmadi.
Menurutnya, lalu guru yang bersangkutan mendatangi korban dan menyuruh maju ke depan kelas. Tapi korban menanyakan ke guru, apa bu guru terkena percikan air.
"Lalu dijawab bu guru kowe nantang aku. Lalu menampar ke arah pipi kiri sebanyak dua kali," katanya.
Sebenarnya ada siswa lain yang melerai tapi oleh bu guru disuruh mingir sambil menampar ke arah pipi kiri korban tapi tidak mengenai.
Selanjutnya oleh bu guru, korban diminta melepas jas almater dan dipakai lap meja yang kena percikan bekas tumpahan es.
"Oleh bu guru lalu jas dibuang ke lantai dengan cara disampar pakai kaki oleh guru," sambung dia.
Dalmadi menambahkan, jika kejadian ini sudah dilakukan mediasi oleh kedua belah pihak.
"Sudah dimediasi kedua belah pihak,” jelasnya.
Kontributor : Ari Welianto