SuaraSurakarta.id - Kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 hingga saat ini masih terhenti, buntut dari tragedi Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober silam yang menewaskan 135 orang.
Hingga saat ini, PSSI masih menunggu lampu hijau dari pemerintah untuk melanjutkan kompetisi resmi kasta tertinggi sepak bola Indonesia
"Kami terus berkoordinasi karena izinnya dari pemerintah," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dilansir dari ANTARA, Sabtu (29/10/2022).
Sementara menanti perkembangan, sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan bahwa pihaknya berkonsentrasi untuk mempersiapkan kompetisi tersebut.
Baca Juga:Dirut FIFA Football for School Berharap Indonesia Akan Melahirkan Bintang Sepak Bola di Masa Depan
Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memiliki beberapa pilihan terkait jalannya Liga 1 ke depan.
"LIB akan memaparkan opsi-opsi itu kepada kami," tutur Iwan.
Liga 1 Indonesia musim 2022-2023, ditambah Liga 2 dan Liga 3, rencananya akan digelar lagi pada akhir November 2022 atau setelah Gugus Tugas Transformasi Sepak Bola Indonesia menelurkan aturan baru terkait keamanan dan keselamatan di stadion.
Gugus tugas itu beranggotakan perwakilan dari FIFA, AFC, PSSI, Pemerintah Indonesia dan Polri.
Akan tetapi, sampai berita ini diturunkan, belum ada titik terang soal jadwal tersebut.
Baca Juga:PSSI Tunggu Lampu Hijau dari Pemerintah untuk Lanjutkan Liga 1
Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan bentukan Pemerintah Indonesia mengeluarkan rekomendasi soal keberlanjutan liga-liga di Indonesia.
Tim yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD itu merekomendasikan agar Liga 1, 2 dan 3 Indonesia tidak diizinkan berlangsung selama belum ada perubahan signifikan tentang tata kelola kompetisi oleh PSSI.
TGIPF, dalam dokumen yang dikeluarkan pada 14 Oktober 2022 itu, juga merekomendasikan jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka, akibat peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.