SuaraSurakarta.id - Manajemen Rumah Sakit Kasih Ibu Solo memulai pembangunan gedung baru di atas tanah 9.747 meter, Sabtu (15/10/2022).
Direktur PT Kondang Sehat Kasih Ibu, Iefenn Andrianne Sumampow mengatakan RS Kasih Ibu yang berdiri sejak tahun 1981 sudah saatnya untuk memperbaharui diri dalam peningkatan pelayanan dan kesehatan masyarakat.
"Dengan adanya pembangunan ini harapan kami agar lebih dapat mempermudah akses masyarakat untuk berobat sehingga tujuan kami dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dapat tercapai," kata Iefenn, Senin (17/10/2022).
Iefenn menyebut pembangunan RS Kasih Ibu Surakarta dimulai pada bulan Oktober 2022 dan akan selesai pada akhir tahun 2024.
Baca Juga:TERUNGKAP! Perdamaian Lesti-Billar di Rumah Sakit, Bukan Usai Umroh
Dia memaparkan, gedung pertama dengan tinggi 14 lapis, terdiri dari 12 lantai, 1 sub basement dan 1 atap direncanakan selesai pada akhir 2023, sedangkan gedung kedua di bagian depan RS kasih Ibu yang merupakan gedung rawat jalan direncanakan setinggi 5 lantai.
"Seluruh tahap pembangunan termasuk renovasi gedung eksisting ini direncanakan selesai pada akhir 2024 dengan kapasitas total 260 tempat tidur dengan desain bergaya modern dan mewah," ungkap Iefenn yang juga sebagai salah satu pemilik RS Kasih Ibu Surakarta ini.
Pengerjaan gedung baru RS Kasih Ibu Surakarta ini dikerjakan oleh Tim Project PT Guntur Madu Tama yang dalam pelaksanaan nya disuport oleh beberapa personel berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.
Berpengalaman membangun gedung berlantai 50, gedung-gedung RS, bandara-bandara Internasional di Indonesia seperti Ngurah Rai International Airport, Soekarno Hatta International Airport dan Hasanudin international Airport
Fasilitas lainnya seperti 24 ruang poliklinik, 6 ruang medical check up, 55 tempat tidur perawatan intensif, IGD yang luas dan mudah dijangkau, serta ruang hemodialisa berkapasitas 40 tempat tidur, akan semakin memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Pengunjung dan pasien akan dimanjakan dengan desain area lobi utama yang megah dan artistik dengan berbagai sarana dan fasilitas yang lengkap dan nyaman.
Baca Juga:Waduh, Penyakit Malaria Terdeteksi di IKN Nusantara: Puluhan Ribu Pekerja akan Datang
Direktur RS Kasih Ibu Surakarta dr. Ndarumurti Pangesti, SpPD-KEMD menambahkan dunia kesehatan mengalami perkembangan signifikan. Perkembangan teknologi kesehatan ini harus dibarengi dengan kebutuhan pelayanan yang nerkualitas, cepat, tepat sekaligus dinamis.
"Hal ini mendorong kami sebagai institusi kesehatan untuk selalu berbenah diri terutama dalam bidang kualitas pelayanan, kelengkapan dan kecanggihan peralatan medis serta berbagai peralatan yang aman dan nyaman bagi pasien," jelas dr. Pangesti.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan bisnis rumah sakit ada dua sisi yakni sosial dan profit.
"Sehat itu murah atau mahal seh? Jawabannya ya keduanya. Murah kalau kita bisa berperilaku hidup sehat, tetapi kalau sudah masuk rumah sakit akan jadi mahal," tegas Teguh.
Teguh menyebut Solo selain sebagai kota dengan magnet kuliner dan budayanya juga menjadi magnet bagi investor rumah sakit.
"Ternyata Solo itu memang menarik tidak hanya kuliner dan budaya tapi rumah sakit juga. Saat ini Solo memiliki 19 RS besar dan tengah berlomba membangun pengembangan fasilitas," paparnya.