Tragedi Stadion Kanjuruhan Belum Kelar, Tembakan Gas Air Mata di Stadion Kembali Tewaskan Suporter

Satu suporter dikabarkan meninggal dunia usai polisi setempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerusuhan.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 16:30 WIB
Tragedi Stadion Kanjuruhan Belum Kelar, Tembakan Gas Air Mata di Stadion Kembali Tewaskan Suporter
Suporter berhamburan usai insiden penembakan gas air mata di pertandingan Liga Argentina antara Gimnasia la Plata vs Boca Juniors. [Twitter/TRTWorldNow]

SuaraSurakarta.id - Insiden kerusuhan sepak bola hingga menewaskan suporter karena penembakan gas air mata di stadion kembali menggemparkan dunia.

Belum kelar pengusutan tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, kini kejadian hampir sama terjadi di Liga Argentina antara Gimnasia La Plata versus Boca Juniors di Stadion Juan Camillo Zerillo, Jumat (7/10/2022) waktu setempat.

Melansir TyC Sports, satu suporter dikabarkan meninggal dunia usai polisi setempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerusuhan.

Masih dari pemberitaan media tersebut, kerusuhan berawal saat sejumlah oknum suporter tanpa tiket memaksa masuk ke dalam stadion untuk menyaksikan laga.

Baca Juga:Jamaah Masjid Agung Solo Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

Polisi kemudian melepaskan gas air mata untuk mengurai massa agar menjauh dari stadion.

Namun sayangnya, asap gas air mata malah masuk ke arena pertandingan.

Bahkan wasit sempat menghentikan laga Gimnasia vs Boca pada menit ke-9 karena efek gas air mata.

"Polisi mulai menembakkan gas air mata. Sehingga gas-gas itu memasuki lapangan pertandingan, dan mempengarungi pemain, staf pelatih, hingga wasit," tulis TyC Sports.

TyC Sport juga melaporkan satu suporter yang meninggal dunia merupakan seorang pria berusia 56 karena serangan jantung. Sementara ada sekitar 30 ribu penonton yang terkena efek gas air mata.

Baca Juga:Kata Mahfud MD Soal The Washington Post Lakukan Investigasi Tragedi Kanjuruhan Malang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini