"Menurut saya, hal inilah yang menyebabkan perbedaan besar (tingkat kematian) pria dan wanita (akibat tembakau di Swedia),”"ucap Karl, yang juga merupakan penemu Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND), sebuah alat bantu tes yang dapat menentukan tingkat ketergantungan seseorang terhadap nikotin.
Lebih lanjut Karl menyebutkan produk tembakau alternatif, khususnya snus, memang tidak 100 persen bebas risiko.
Oleh karena itu, produk ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh wanita hamil, pasien dengan penyakit diabetes tingkat dua, dan pasien dengan riwayat penyakit jantung (infark miocard). Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti jelas bahwa produk tembakau alternatif khususnya Snus berdampak pada kanker, bahkan kanker ringan.
Dia juga menambahkan bahwa perokok sangat disarankan untuk menerapkan konsep pengurangan bahaya dengan cara mencari produk nikotin yang lebih rendah risiko. Sebab, proses pembakaran dan terhirupnya ribuan zat berbahaya pada saat mengonsumsi rokok sangat berdampak pada tubuh.
Baca Juga:Ketahuan Merokok Vape, Zee JKT48 Menangis Minta Maaf