Penderita Stroke di Ngawi Diduga Korban Pembunuhan

Polisi sudah meminta keterangan lima saksi yang terdiri dari tiga anggota keluarga Wachid dan dua tetangga.

Siswanto
Selasa, 13 September 2022 | 17:22 WIB
Penderita Stroke di Ngawi Diduga Korban Pembunuhan
Ilustrasi jenazah. [Shutterstock]

SuaraSurakarta.id - Perhatian, artikel ini mengandung informasi kekerasan. Apabila Anda sedang mengalami gangguan emosional disarankan untuk tidak meneruskan membaca artikel.

Sebab kematian lelaki penderita stroke asal Desa Dadapan, Ngawi, mulai terungkap. Polisi sedang mendalami siapa pelaku dan motifnya.

Warga bernama Wachid diduga kuat menjadi korban pembunuhan. Hasil autopsi terhadap jenazah lelaki berusia 51 tahun itu menguatkan dugaan. Ada tiga luka tusukan di bagian dada.

Laporan Beritajatim menyebutkan polisi sudah meminta keterangan lima saksi yang terdiri dari tiga anggota keluarga Wachid dan dua tetangga.

Baca Juga:Istri di Tangerang Dibunuh Suami Lantaran Tak Pulang 3 Hari, Padahal Menurut Pak RT Mereka Harmonis

Tetapi sejauh ini polisi belum dapat meminta keterangan anak lelaki Wachid yang selama ini merawatnya karena keberadaan yang bersangkutan belum diketahui.

Wachid menderita stroke selama satu tahun terakhir dan hal itu membuat dia hanya bisa berbaring.

Jenazah Wachid ditemukan pertamakali oleh putrinya, Erika Sekar Ayu (23), pada Jumat (9/9/2022), malam, di sebuah rumah kontrakan Desa Gayam.

Pada saat ditemukan, posisi Wachid berbaring di kasur di ruang tamu. Badannya ditutupi selimut dari kaki sampai leher.

Di baju Wachid ditemukan noda darah. Ada luka tusuk di bagian dada. Dari situlah kemudian muncul dugaan pembunuhan.

Baca Juga:Ferdy Sambo Disebut Kumpulkan Anak Buahnya di Gedung Provos Usai Pembunuhan Brigadir J, Buat Apa?

Diduga darah sudah dibersihkan pelaku

Yang mengherankan bagi Erika pada saat pertamakali menemukan jenazah ayahnya, dia tidak melihat ceceran darah di sekitar jenazah, kecuali sedikit noda darah yang menempel di baju.

Dari hasil autopsi, Wachid diperkirakan meninggal sekitar jam 12.00 hingga pukul 14.00 WIB sebelum Erika menemukan pada malam harinya sekitar jam 20.00 WIB.

Polisi menduga pelaku sudah membersihkan darah yang tercecer. 

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ngawi Ajun Komisaris Polisi Agung Joko Haryono mengatakan polisi sedang mendalami kasus itu.

Selain masih mencari putra Wachid, polisi juga masih mencari senjata yang digunakan untuk melukai Wachid.

“Tim masih mencari keberadaan F, dia yang biasa menunggu sang ayah ketika sang ayah sakit stroke belakangan ini,” kata Agung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak