Prihatin dengan Dampak Kenaikan BBM, Gus Nadir Minta Pejabat Jangan Pamer Kemewahan: Jaga Perasaan!

Tokoh pemuda Nahdlotul Ulama Nadirsya Hosen alias Gus Nadir meminta para pejabat publik untuk tidak memposting kehidupan mewahnya di sosial media

Budi Arista Romadhoni
Senin, 05 September 2022 | 12:51 WIB
Prihatin dengan Dampak Kenaikan BBM, Gus Nadir Minta Pejabat Jangan Pamer Kemewahan: Jaga Perasaan!
Potret Tokoh Muda Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir. (Foto: NU Online)

SuaraSurakarta.id - Tokoh pemuda Nahdlotul Ulama Nadirsya Hosen alias Gus Nadir meminta para pejabat publik untuk tidak memposting kehidupan mewahnya di sosial media.

"Mohon pejabat negara (pemerintah pusat/daerah, dan DPR/DPRD, dll) serta politisi dan keluarganya  menahan diri posting narsis perjalanan ke LN (termasuk umrah), makan mewah, belanja dll," ucap Gus Nadir malalui twitternya pada Senin, (5/9/2022).

Permintaan Gus Nadir itu dimaksudkan untuk menjaga perasaan masayarakat yang sedang merasakan keberatan dengan dampak kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Akibat kenaikan BBM ini dampaknya terasa berat oleh masyarakat," tuturnya.

Baca Juga:Pedas! Harga BBM Naik, Rocky Gerung: Solusinya Percepat Perubahan Politik

"Jaga perasaan sesama yuk," pungkasnya.

Sontak saja, mendapat beragam tanggapan dari warganet.

"Uang pensiun DPR dihapus Gus..... Buat kompensasi kenaikan BBM," usul akun @*****an.

"Saya juga heran, orang cuma pekerja kontrak selama 5 tahun padahal kerjanya belum tentu 5 thn full kok bisa dapat pensiunan itu logikanya darimana. Udah paling bener hapus dana pensiunan anggota DPR," imbuh akun @*****o2.

"Termasuk ngomong kalau nggak pakai bbm subsidi dan pakenya yang non subsidi, mengajak yang mampu buat jangan isi bbm subsidi, terus postingnya di medsos," tambah akun @******dB.

Baca Juga:Daftar Negara dengan Harga BBM Paling Murah di Dunia, RI Masih Termasuk?

"Setuju, kalau perlu pejabat pemerintah (politik/birokrasi) dari pusat sampai daerah, termasuk para wakil rakyat untuk menghapus sebagian besar tunjangan yang diterima. Kalau semuanya dihapus juga gapapa kok," lanjut akun @****pa.

"Yang jelas sekelas Vivo perusahaan berbasis di Eropa belum Petronas yang bisa menjual dibawah harga pertamina tetap harus menjadi bahan kritis buat pemerintah terkait progress kualitas terhadap BUMN, ini semua agar rakyat semakin cerdas dalam kerangka berpikir, bukan nglarang posting liburan," kata akun @*****am.

"Itu pun kalau punya perasaan dan akal sehat, Gus," ucap akun @*****ic.

"Kalau punya perasaan dan punya malu," ujar akun @****iw.

Kontributor : Sakti Chiyarul Umam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak