Kasus Cacar Monyet Sudah ada di Indonesia, Kemenkes Minta Masyarakat Tenang, Lebih Berat COVID-19

Pemerintah meminta masyarakat untuk tetap tenang di tengah ditemukan-nya kasus cacar monyet di Indonesia karena gejala yang dialami relatif ringan

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 21 Agustus 2022 | 06:42 WIB
Kasus Cacar Monyet Sudah ada di Indonesia, Kemenkes Minta Masyarakat Tenang, Lebih Berat COVID-19
Ilustrasi Cacar Monyet. Pemerintah meminta masyarakat untuk tetap tenang di tengah ditemukan-nya kasus cacar monyet di Indonesia karena gejala yang dialami relatif ringan. (Shutterstock)

SuaraSurakarta.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril meminta masyarakat untuk tetap tenang di tengah ditemukan-nya kasus cacar monyet di Indonesia karena gejala yang dialami relatif ringan.

"Cacar monyet ini tidak terlalu berat sakitnya, agar kita tenang, malah kalau kita bandingkan dengan COVID-19 jauh, ya, COVID-19 ini sangat jauh beratnya, untuk itu kita tenang dengan maksud bahwasanya sebetulnya cacar monyet ini bisa sembuh sendiri, self limiting disease," kata Syahril dikutip dari ANTARA, Sabtu (20/8/2022).

Dia menambahkan penyakit cacar monyet memiliki masa inkubasi selama 21-28 hari dan biasanya pasien akan sembuh dengan sendirinya selama pasien tidak memiliki komorbid atau menderita infeksi tambahan.

"Kalau pasien tidak ada komorbid, tidak ada immunocompromised dan tidak ada pemberat-pemberat yang lain, Insya Allah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri," katanya.

Baca Juga:Kemenkes Ungkap Kondisi Terkini Pasien Pertama Positif Cacar Monyet

Dia mengatakan berdasarkan laporan kasus cacar monyet di dunia, jumlah pasien meninggal sangat kecil hanya sekitar satu persen dari seluruh penderita.

"Dari data laporan dunia, dari 39.700 tadi, ada 400 yang meninggal, itu sekitar 1 persen, jadi kecil sekali, jauh dibandingkan dengan COVID yang sampai kadang-kadang 10 persen sampai 15 persen ya, tinggi sekali," katanya.

Selain itu, pasien cacar monyet yang dirawat di rumah sakit tidak memerlukan ruang isolasi bertekanan negatif seperti pasien COVID-19.

"Ruang isolasi-nya itu berbeda, walaupun sama-sama ruang isolasi, kalau ruang isolasi COVID itu dengan tekanan negatif, tapi kalau untuk cacar monyet tidak memerlukan ruang isolasi yang bertekanan negatif," tutur Syahril.

Sejauh ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet yaitu dengan melakukan deteksi, pencegahan dan edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga:TRENDING: Warga Jakarta Resmi Terkonfirmasi Mengidap Cacar Monyet, Kasus Pertama di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini