Video Viral Diduga Percakapan Kopda Muslimin via Telepon Sebelum Meninggal Dunia: Aku Wes Ra Kuat Bul

Kopda Muslimin, terduga otak penembakan sang istrinya sendiri Rina Wulandari ditemukan meninggal dunia di dalam kamar oleh ayahnya di Kendal, Kamis (28/7/2022).

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 29 Juli 2022 | 18:39 WIB
Video Viral Diduga Percakapan Kopda Muslimin via Telepon Sebelum Meninggal Dunia: Aku Wes Ra Kuat Bul
Kopda Muslimin (Foto: dok. Kapendam IV/Diponegoro)

SuaraSurakarta.id - Beredar video viral diduga percakapan Kopda Muslimin melalui sambungan telepon sebelum meninggal dunia.

Kopda Muslimin, terduga otak penembakan sang istrinya sendiri Rina Wulandari ditemukan meninggal dunia di dalam kamar oleh ayahnya di Kendal, Kamis (28/7/2022).

Namun, media sosial (medsos) digemparkan dengan beredarnya video percakapan diduga Kopda Muslimin dengan seseorang bernama Kabul 

Dalam video yang diunggah akun Instagram @lambe_turah, Jumat (29/7/2022), Kopda Muslimin sempat menghubungi seseorang bernama kabul disebut Muslimin merupakan pamannya.

Baca Juga:Tiara Marleen Adu Ngaji dengan Remaja di Citayam Fashion Week, Netizen Sindir Mak Jleb: Kapan Dipenjaranya Si

Lantas, kabul meminta Muslimin untuk segera pulang.

"Tapi aku sudah tidak bisa pulang Bul. Tolong jaga anak-anak ya Bul," ucap Muslimin.

"Aku wes ra kuat Bul. Aku nyerah Bul," katanya.

"Ibu nyeneni aku terus Bul. Jaga anak-anak ya Bul. Mereka masih kecil-kecil," ucapnya.

Iya aku juga tahu, Bul. Masih kecil, Bul. Tolong dijaga ya, Bul," pinta Kopda Muslimin.

Baca Juga:Kopda Muslimin 4 Kali Rencanakan Bunuh Istri, dari Racun, Santet hingga Tembak Kepala

'Iya pak, pulang pak. Mereka butuh bapak," ujar Kabul.

"Kamu jadi om yang baik ya, Bul buat mereka," pinta Kopda Muslimin lagi.

"Iya pak, tapi bapak pulang. Nggak ada bapak ya ndak kuat saya, pak," ungkap Kabul.

Komandan Polisi Militer Kodam atau Komdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengatakan Kopda Muslimin, meninggal dunia akibat keracunan.

Hasil tersebut disampaikan Rinoso usai pelaksanaan autopsi di RS Bhayangkara Semarang, Kamis.

"Dari hasil pemeriksaan dalam tubuh diketahui mati lemas karena penyakit pada otak atau keracunan," kata Rinoso dilansir dari ANTARA.

Meski demikian, kata dia, masih dibutuhkan pemeriksaan lanjutan berupa patologi anatomi dan pemeriksaan laboratorium toksikologi untuk membuktikannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak