"Ada selamatan terlebih dahulu ketika mau membawa gerbong pesiar ke Surakarta," sambung dia.
Menurutnya, untuk membawa gerbong pesiar ini lebih mudah jika dibandingkan saat membawa pulang gerbong jenazah.
Kalau gerbong pesiar lebih mudah di bawa meski harus beberapa kali berhenti selama perjalanan Semarang-Surakarta.
Kalau gerbong jenazah itu berhenti tiba-tiba beberapa kali di sejumlah tempat. Untuk menjalankannya harus didoakan dulu dan dikasih minyak.
Baca Juga:Rayakan Ulang Tahun ke-74, Raja Keraton Solo Terharu dan Menangis Saat Tiup Lilin dan Potong Kue
"Jadi gerbong pesiar lebih untuk di bawa waktu itu. Hanya berhenti berapa kali walaupun jaraknya Semarang-Surakarta," jelas dia.
Kenapa ditempatkan di lokasi terbuka di Alun-alun kidul itu diharapkan bisa dinikmati oleh masyarakat secara bebas.
Lalu dulu ada semacam dibuat diorama, perjalanan seorang manusia dari lahir sampai meninggal.
Jadi gerbong kereta pesiar ditempatkan disisi timur yang menandakan kehidupan. Kalau gerbong kereta jenazah disisi barat yang menandakan kematian.
Kontributor : Ari Welianto