SuaraSurakarta.id - Pengurus Khilafatul Muslimin Solo, Suparno berharap ada keadilan atas isu bahwa kelompoknya dianggap anti Pancasila atau ingin merubah ideologi Indonesia.
Suparno yang juga sebagai Amir Ummul Quro Solo ketika ditemui Suara.com di Sukoharjo tersebut, juga siap pro aktip memberikan keterangan kepada aparat penegak hukum, dan siap dibuktikan dalam tudingan itu.
"Kami siap. Kapanpun untuk memberikan keterangan kepada aparat penegak hukum, terkait tudingan Khilafatul Muslimin yang diisukan anti Pancasila apalagi mengganti ideologi Pancasila," jelasnya, Jumat,(10/06/2022)
Suparno yang diketahui Warga Desa Gondang, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo tersebut, juga mengaku tak masalah jika salah satu papan nama Khilafatul Muslimin yang berada di kantornya di Desa Gondang dicopot aparat.
Baca Juga:Polisi Sita Buku soal NII-ISIS Dalam Penggeledahan Markas Khilafatul Muslimin di Lampung
"Monggo tidak apa apa, kita terbuka. Dan siap dibuktikan tudingan atau isu itu. Kita siap menghadap jika dipanggil aparat terkait hal tersebut," ucapnya.
"Saya ditunjuk sebagai Amir Ummul Quro Solo sejak 16 Syawal kemarin. Kita selama ini berkegiatan sosial, tidak ada yang kita tutupi selama ini," jelasnya.
Dirinya juga menyebutkan, kalau kelompoknya yang kini baru dilakukan penyelidikan oleh Aparat Kepolisian, dirinya berharap ada keadilan, dan siap memberikan keterangan apa yang ada di dalam Khilafatul Muslimin ini.
"Insya Allah kita terbuka dan tidak ada yang kita tutupi," ujarnya.
Selain itu, terkait ketuanya yang ditangkap Aparat BNPT beberapa hari yang lalu, dirinya mengaku Itu hal yang biasa.
Baca Juga:Diperiksa Polda Jatim, Anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya: Apa Kami Radikal, Buktinya Apa?
"Itu biasa, hanya dimintai keterangan gitu saja," jelasnya.
- 1
- 2