SuaraSurakarta.id - Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan dan jajaran sedang menangani laporan warga mengenai adanya penyakit mulut dan kuku pada hewan.
Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan Gustaf mengatakan hewan ternak yang dicurigai sudah diambil sampel darahnya dan hasilnya baru bisa diketahui dua sampai tiga hari mendatang.
Gustaf menegaskan penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak menular pada manusia.
"Virus ini tidak berpengaruh ke manusia, setelah organ-organnya dibuang,” katanya dalam laporan Beritajatim.
Baca Juga:Puluhan Ekor Sapi di Lombok Tengah Terjangkit Virus, Gejalanya Seperti Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Kasus ini telah terkonfirmasi menyerang hewan ternak di empat wilayah di Jawa Timur: Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, dan Gresik. Virus ini menyebar mulai tanggal 5 Mei 2022.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyakit mulut dan kuku "hampir tidak ada" yang menular dari hewan ke manusia. Kementerian Kesehatan telah berdiskusi mengenai hal itu dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH).
"Bahwa penyakit mulut dan kuku ini domainnya ada di hewan, jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).
Itu sebabnya, masyarakat diminta tidak panik dengan adanya penyakit mulut dan kuku di Jawa Timur.
Beberapa waktu yang lalu, penyakit mulut dan kuku ditemukan di sejumlah pasar di Jawa Timur.
Baca Juga:Penyakit Mulut dan Kuku Serang Ribuan Sapi di Aceh Tamiang, 13 Ekor Dilaporkan Mati
Budi mengatakan penyakit mulut dan kuku berbeda dengan virus SARS Cov-2, flu babi, dan flu burung yang semuanya dapat menular ke manusia.
Penyakit mulut dan kuku, kata Budi, sering menyerang hewan berkuku dua.
"Memang ini merupakan penyakit yang sangat menular di kesehatan hewan, tetapi sekali lagi untuk kesehatan manusia sangat jarang meloncatnya," kata Budi.
Penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan, kata Budi, berbeda kaki, mulut, dan tangan yang menyerang manusia.
"Di manusia ada penyakit kaki mulut dan tangan, hand, foot, mouth disease (HFMD), tapi ini berbeda dengan penyakit kuku dan mulut yang ada di hewan. Penyakit ini (HFMD) menyerang anak-anak dan sangat ringan sebenarnya," kata dia.