Minuman yang mengandung kafein tidak disarankan karena memicu buang air kecil, sakit kepala dan jantung berdebar serta mengurangi kadar zat besi yang bisa diserap tubuh. Bila tidak tahan mengonsumsi kafein, ada batas yang disarankan, yakni tak lebih dari 200 miligram per hari yang setara dengan dua cangkir kopi instan.
"Nah, tapi perlu diingat juga ya, selain kopi, teh dan cokelat juga mengandung kafein," kata Zeissa.
Saat buka puasa, disarankan untuk tidak makan dalam satu porsi yang besar sekaligus, melainkan bertahap dalam porsi kecil agar perut tidak terasa begah. Makanlah sedikit saat berbuka puasa, kemudian lanjutkan lagi setelah selesai shalat isya atau tarawih untuk mengembalikan energi.
Menurut Charnaen yang praktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, berpuasa aman dilakukan saat kehamilan karena ibadah Ramadhan ini hanya mengubah waktu makan, bukan proporsi makanan. Berpuasa memberikan jarak bagi tubuh untuk mengolah makanan, membuat tubuh bisa beristirahat, juga membantu memperbaiki metabolisme.
Baca Juga:Polisi Sita Ratusan Petasan yang Dijual Bebas Selama Ramadhan di Kabupaten Pinrang
Namun, patut diingat ketahanan tubuh serta kekuatan organ-organ tubuh masing-masing ibu hamil berbeda. Oleh karena itu, dia mengingatkan ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mempertimbangkan untuk puasa.
"Apabila ada keluhan seperti pusing, lemas, keringat dingin, sebaiknya tidak melanjutkan puasanya," kata Charnaen.
Zeissa menambahkan, hal terpenting dalam berpuasa adalah niat dan hati lapang agar ibadah Ramadhan ini bisa tetap dinikmati meski dalam kondisi mengandung.
Ibu hamil yang tidak menunjukkan peningkatan berat badan baik atau bahkan mengalami penurunan berat badan, merasa terlalu lemas, pusing, penglihatan kabur atau berkeringat dingin saat puasa diminta untuk tidak ragu membatalkannya.