Harga Pertamax Naik, Harga Penjual Eceran di Solo Jadi Rp 14.000 Per Botol

Penjual BBM eceran sudah menaikan harga Pertamax seiring pemerintah menaikan harga per liternya.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 01 April 2022 | 14:57 WIB
Harga Pertamax Naik, Harga Penjual Eceran di Solo Jadi Rp 14.000 Per Botol
Penjual BBM eceran di Kampung Joho, Kelurahan Manahan, Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax naik dari Rp9.500 per liter menjadi Rp12.500 per liter mulai, Jumat (1/4/2022). 

Harga Pertamax di penjual eceran juga ikut dinaikan. Jika sebelumnya satu botol harganya Rp 10.000, sekarang naik jadi Rp14.000 per botol.

Pantauan di lapangan, penjual BBM eceran sudah menaikan harga Pertamax seiring pemerintah menaikan harga per liternya.

"Hari ini saya sudah jual Rp14.000 per botol," ujar salah satu penjual BBM eceran, Damar (66) saat ditemui, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga:Sah! Berikut Daftar Harga Pertamax Terbaru April 2022 di Semua Provinsi

Ia ikut-ikutan menaikan harga Pertamax seiring dengan pemerintah menaikan harga Pertamax per liternya.  Karena jika dijual dengan harga sama sebelumnya dan tidak naik jelas akan rugi. 

"Hari ini harga Pertamax kan naik, jadi saya ikut menaikan," kata warga Kampung Joho, Manahan ini.

Menurutnya, jika Pertamax yang ada ini merupakan sisa sebelumnya. Karena semalam mau kulakan ke SPBU Manahan katanya kosong, rencana nanti atau besok mau kulakan.

"Semalam mau kulakan Pertamax kosong. Ini mau coba kulakan lagi," ucapnya.

Selain menaikan Pertamax, ia juga menaikan harga Pertalite. Jika sebelumnya Pertalite dijual Rp 9.000 per botol, sekarang jadi Rp 10.000.

Baca Juga:Harga Pertamax Naik, Antrean Pengendara di SPBU Makassar Mengular di Dispenser Pertalite

"Meski Pertalite saya naikan harganya, tapi takarannya saya tambahi," sambung dia.

Setelah harga Pertamax naik jadi Rp 14.000 per botol, banyak pelanggan keberatan dan juga ada yang protes.

Bahkan ada pelanggan yang beralih menggunakan Pertalite. 

Dari 13 pelanggan yang membeli BBM di tokonya, sembilan diantaranya  memilih membeli Pertalite, sedangkan sisanya membeli Pertamax.

"Dulu pas yang baik Pertalite dan hanya selisih Rp 1.000 banyak yang beralih ke Pertamax. Sekarang sebaliknya, apalagi selisihnya Rp 4.000," imbuhnya.

Sementara itu, pedagang BBM eceran di Kleco, Laweyan, Galih belum berani kulakan Pertamax karena harganya yang tinggi.

"Belum kulakan masih ragu. Kalau diecer, saya jual Rp 14.000, nanti kemahalan atau tidak. Takutnya tidak ada yang minat," terang dia.

Saat ini, ia hanya menjual Pertalite saja dengan harga Rp 10.000 per botol dari Rp 9.000.

"Saya kira Pertalite tidak boleh diecer, ternyata boleh," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak