Sindir Pemerintah, Jalan Berlubang di Sukoharjo Ditanami Pohon Pisang Oleh Warga

Kondisi jalan yang rusak dan berlubang tersebut membuat warga Sukoharjo kesal. Mereka pun lalu menanami dengan pohon pisang

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 01 April 2022 | 10:51 WIB
Sindir Pemerintah, Jalan Berlubang di Sukoharjo Ditanami Pohon Pisang Oleh Warga
Pohon pisang ditanam di jalan berlubang di daerah Baki, Sukoharjo. (suara.com/ari welianto)

SuaraSurakarta.id - Ratusan jalan berlubang berada di Jalan WR Supratman Baki, Sukoharjo atau jalan alternatif Solo-Yogyakarta di Desa Baki Pandeyan. 

Kondisi lubang jalan cukup dalam dan membahayakan pengguna jalan khususnya pengendara motor. Apalagi kalau malam hari dan saat turun hujan, kondisi jalan yang berlubang tidak terlibat serta tertutup air.

Laju kendaraan yang melintas pun pelan karena harus menghindari jalan yang berlubang. Kondisi kerusakan pun bisa semakin parah, karena jalan yang menghubungkan dua daerah Sukoharjo dan Klaten ini dilintasi kendaraan berat.

Karena setelah Underpass Makamhaji diperbaiki dan dipasang portal ketinggian, kendaraan berat tidak boleh melintas dan dialihkan ke jalan daerah Baki tersebut.

Baca Juga:Dear Pemprov Kaltim, Akses Jalan Transad ke Sepinggan Rusak Parah, Terakhir Diperbaiki 2017 sama TNI-AD

Kondisi jalan yang rusak dan berlubang tersebut membuat warga kesal. Mereka pun lalu menanami dengan pohon pisang

Bahkan pohon pisang yang ditanam di jalan tersebut, pohon pisang yang sudah berbuah.

"Tadi malam warga yang menanam pohon pisang. Banyak jalan yang berlubang ini jelas sangat menganggu dan membahayakan," ujar warga setempat, Sulastri, Jumat (1/4/2022) pagi.

Menurutnya, belum ini sudah ditambal pakai semen tapi hancur lagi. Lalu warga pasang papan dan rambu sebagai tanda kalau ada jalan berlubang.

"Sudah pernah diperbaiki tapi ditambal saja pakai semen. Papan dan rambu sebagai tanda sudah dipasang tapi ditendang mobil-mobil besar," katanya.

Baca Juga:Warga di Jembrana Inisiatif Perbaiki Jalan Berlubang Menggunakan Semen Sendiri

Hal senada disampaikan warga Karang, Desa Menurun, Anton Asmoro mengaku sangat terganggu dengan banyaknya jalan yang berlubang ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini